SonoraBangka.id - Makan siang atau jajan di luar rumah bagi para pekerja kantoran menjadi keniscayaan Beberapa orang terkadang tidak sempat untuk menyiapkan menu bekal makan siang dari rumah. Makan siang pilihannya pun jatuh di kantin, jajan ke warung, restoran, atau membeli makanan dari jasa layanan pesan-antar. Meskipun punya keleluasaan menentukan asupan,tetapi anda tidak ada salahnya menerapkan pola makan sehat dan seimbang.
Melansir dari buku Menu Sehat 30 Hari untuk Hiperkolesterol, Hipertensi, dan Penyakit Jantung (2009) oleh Ayu Bulan Febry Kurnia Dewi, S. KM, prinsip pola makan sehat di antarnya:
Cara terbaik menghindari penyakit kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan lain- lain adalah dengan menjaga asupan. Setelah mengetahui prinsip pola makan sehat, jajan atau makan siang di luar rumah, sah-sah saja.
Lima tips berikut ini memilih menu makan siang sehat di luar rumah
melansir dari buku Do's & Dont's Street Food - Makan Sehat di Luar Rumah Agar Tetap Langsing (2012) oleh Gagas Ulung dan Hindah J. Muaris :
Makanan yang digoreng dan dibakar memiliki kalori dan lemak jahat yang lebih tinggi daripada yang dikukus atau dipanggang, oleh karena itu kurangi makanan tinggi kalori serta lemak jahat (jenuh dan trans) saat makan siang.Menu di luar rumah selain itu biasanya digoreng dengan minyak goreng bekas, yang sudah berulang kali digunakan.Minyak jelantah juga rentan mengandung radikal bebas yang jadi biang penyakit kanker. Kandungan asam lemak jenuh dalam minyak bekas dapat membahayakan kesehatan.
Kalori santan kental mencapai 324 per 100 mililiter. Sedangkan santan encer kalorinya 122 per 100 mililiter. Selain itu, 54 gram lemak yang ada pada santan, sebanyak 51 gram di antaranya atau sebagian besar merupakan lemak jenuh. Kontribusinya mencapai 254 persen jatah konsumsi harian. Menu makan siang seperti opor, gulai, atau kari tentu mengundang selera. Namun, agar kesehatan tetap terjaga, jangan lupa tetap bijak saat ingin mengonsumsi santan. Bila perlu, tanyakan kepada penjaja makanan apakah santan yang digunakan encer atau kental. direkomendasikan. Untuk itu, konsumsi santan tidak boleh berlebihan atau perlu dibatasi.National Heart Foundation dan American Heart Association menganjurkan, santan boleh dikonsumsi dalam batas wajar. Santan juga lebih baik dikonsumsi bersama sayuran, ayam, ikan, dan tofu ketimbang bersama jerohan.
Dalam 100 gram tepung terigu, terdapat sekitar 365 kalori.Organisasi Pangan Dunia FAO menyarankan orang dewasa mengonsumsi setidaknya 1.800 kalori total per hari. Makanan yang mengandung tepung terigu seperti ayam goreng tepung, jamur goreng crispy, bakmi, roti, dan sebagainya cukup nikmat. Tapi di balik kriuk renyahnya kandungan kalori dalam tepung terigu yang cukup tinggisehingga perlu diperhatikan.
Makanan instan dan kalengan banyak menggunakan bahan pengawet dan kimia. Peneliti dari Universitas Rochester New York, AS, menemukan kandungan BPA (bisphenol-A) di dalam minuman kaleng, sarden, sampai buah kaleng. Paparan BPA dapat berbahaya bagi sistem reproduksi, saraf, daya tahan tubuh, dan bisa menyebabkan kanker.Sebisa mungkin pilih menu makan siang yang bebas makanan instan atau kalengan. Pilih makanan segar seperti ikan, daging, sayur, dan buah segar.
Tujuannya, agar kalori terjaga dan tidak mengganggu produktivitas selanjutnya karena kekenyangan. Sediakan waktu jeda setidaknya 20 menit untuk memesan hidangan penutup rendah kalori, seperti buah atau yogurt. Agar nafsu makan siang tak berlebihan, awali hari dengan menu sarapan sehat dan bergizi. Jangan lupa, selingi waktu antara sarapan dan makan siang dengan konsumsi buah-buahan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pekerja Kantoran Ingin Hidup Sehat? Ini 5 Tips Pilih Menu Makan Siang ", https://health.kompas.com/read/2020/01/13/114500668/pekerja-kantoran-ingin-hidup-sehat-ini-5-tips-pilih-menu-makan-siang-?page=all.