Artinya BTS akan memiliki 33,5 persen dari label dan 6,7 persen dari total saham.
Sementara itu, CEO Big Hit, Bang Si Hyuk akan menjadi pemegang saham terbesar dengan 43,44 persen perusahaan.
Big Hit akan Gembleng Pasar IPO Korea Selatan
Hal ini menambah visibilitas global hiburan Korea yang meningkat tajam.
Single terbaru BTS, Dynamite juga berhasil menduduki puncak Chart Billboard Hot 100.
BTS menjadi artis Asia pertama yang menjadi no 1 di tangga lagu US Music sejak "Sukiyaki" milik Kyu Sakamoto memegang posisi No. 1 selama 3 minggu pada tahun 1963.
IPO akan menguji minat investor untuk K-pop, mengingat bahwa saham saingan terdaftar SM Entertainment Co, rumah bagi boy band EXO.
Sayangnya saham SM Entertainment Co merosot sekitar 43 persen tahun ini hingga berada di posisi terendah Juni lalu.
Kemerosotan ini merupakan dampak pembatalan konser karena pandemi virus corona.
Kini, saham SM Entertainment Co telah pulih dan sekarang turun 3 persen tahun ini.
Sebelumbya di tahun 2017 lalu Big Hit telah edang mempertimbangkan untuk mendaftarkan IPO.
Sejak pengumumannya itu, Big Hit berhasil meraup keuntungan hingga 170 juta dolar pada 2019.
Hal ini sekaligus menempatkannya di urutan kelima, tepat di belakang Elton John, menurut publikasi perdagangan konser Pollstar.
Big Hit juga akan membantu menggembleng pasar IPO di Korea Selatan yang mengalami penurunan volume listing dalam beberapa tahun terakhir.
Ada sekitar 2,81 miliar dolar yang telah dikumpulkan melalui penjualan saham pertama kali tahun ini, mendekati 3,38 miliar dolar yang diambil di sepanjang 2019.