Semuanya merupakan karbohidrat kompleks yang difermentasi dan diberi makan oleh bakteri baik di saluran pencernaan bagian bawah.
Jadi, dengan kentut, kita tahu bahwa tubuh kita mendapatkan variasi makanan berserat yang cukup baik untuk meningkatkan kesehatan usus dan mikrobioma yang membantu mempertahankannya.
2. Membantu makan lebih baik
Jones menjelaskan, jika kita secara rutin mengeluarkan gas dan berbau busuk, itu mungkin mengindikasikan bahwa makanan kita terlalu tinggi protein, gula, atau lemak jenuh, dibandingkan karbohidrat sehat dan lemak nabati.
Kondisi sama juga mungkin terjadi jika pola makan kita tinggi akan pemanis buatan dan alkohol gula.
Tetapi, bisa juga itu adalah hasil dari makanan sehat, seperti telur kaya sulfur atau brokoli.
Memang bukan berarti kamu harus kentut sepanjang hari.
Jadi, jangan terlalu sedikit dan terlalu banyak kentut.
Jika kamu jarang mengasup makanan kaya sulfur dan kentut sangat bau, maka cobalah mengevaluasi apakah kamu perlu harus menyeimbangkan kembali jumlah protein, gula, dan lemak jenuh yang dikonsumsi.
3. Meningkatkan kesehatan usus
Kentut dapat membuat usus senang dan menurunkan risiko komplikasi usus besar di masa depan.
Dalam jangka pendek, menahan gas dapat membatasi motilitas usus, menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan, nyeri dan bahkan sembelit.
Jadi, membiarkan gas itu keluar dapat membuat fungsi dalam tubuh kita tetap teratur dan nyaman.
"Dalam jangka panjang, sembelit yang teratur meningkatkan risiko divertikulosis," ungkap Jones.