Ilustrasi tidur
Ilustrasi tidur ( shutterstock )

Mudah Mengantuk Tapi Susah Untuk Tidur. Apa Yang Harus Dilakukan ?

8 November 2020 15:44 WIB

SonoraBangka.id - Semua orang pasti pernah menguap, baik tua maupun muda. 

Nah, seharian beberapa kali Anda menguap dan mengantuk ? Biasanya, saat menonton televisi mata mudah sekali terpejam.

Namun, begitu merebahkan tubuh di kasur, mendadak rasa kantuk itu hilang dan Anda malah sulit tidur.

Kondisi yang sering dialami biasanya adalah berbaring di tempat tidur tetapi sulit untuk tertidur .

Hal itu dapat terjadi karena ada sesuatu dalam lingkungan tidur yang membuat otak memberi perintah untuk membuat Anda bangun, dan bukannya tidur.

Seperti yang diungkapkan Philip Gehrman, pakar psikiatri dari Universitas Pennsylvani, bahwa bila seseorang selalu rutin tidur pada jam yang sama setiap malam, kemungkinannya ia akan langsung tertidur begitu naik ke kasur.

Hal itu dipicu oleh respon mengantuk. Tetapi jika dalam beberapa hari Anda selalu begadang dan sulit tidur, maka tubuh mengasosiasikan kamar dengan susah tidur.

Ada beberapa hal yang bisa memicu hilangnya rasa kantuk di tempat tidur, misalnya saja memikirkan pekerjaan sebelum Anda memejamkan mata atau menggunakan laptop di tempat tidur.

Kebiasaan ini akan menciptakan ide bahwa tempat tidur adalah tempat untuk bekerja atau hiburan.

Sementara itu ada beberapa kondisi emosi yang juga bisa merusak siklus tidur teratur, seperti kehilangan pekerjaan atau kematian orang tercinta.

Kecemasan dalam hati bisa mengganggu tidur dan pola itu menyebabkan otak mengaitkan tempat tidur dengan sikap bangun.

Kondisi ini akan terus berulang. Cara paling efektif untuk mengatasinya adalah melakukan terapi perilaku kognitif untuk insomnia (CBT-I).

Sebaiknya penderita insomnia perlu melakukan beberapa pertemuan dengan dokter ahli tidur untuk mengubah jadwal dan kebiasaan tidur.

"Kunci penting yang diajarkan pada pasien adalah menjaga agar tempat tidur memang hanya untuk tidur. Tentu kita boleh berhubungan seksual di tempat tidur, tetapi untuk aktivitas lain jangan," kata Gehrman.

Hal itu berarti jangan menggunakan gadget saat sudah di ranjang dan jangan berbaring dulu jika tidak bisa tidur.

Melatih ulang otak untuk melihat kamar sebagai tempat untuk tidur memang perlu waktu.

Bahkan, akan bermanfaat jika kita mengurangi waktu membaca buku sebelum tidur.

Namun, jika kita rutin membuat tubuh lelah sebelum naik ke kasur, maka kesulitan memejamkan mata biasanya tak ada lagi.

Ada kemungkinan gangguan irama sirkadian tubuh, jika mereka yang tidak merasa mengalami insomnia, tetapi memang baru bisa tidur selewat tengah malam.

Mereka tidur sesuai kebutuhan tidur, tetapi tidak bisa tidur sesuai jadwal alami tubuh.

Menurut Gehrman, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengubah irama alami tubuh agar jam tidur kembali "normal".

Cahaya, terutama cahaya biru yang dipancarkan komputer atau ponsel, akan menekan produksi melatonin sehingga rasa kantuk sulit tercapai.

Jadi cara yang utama adalah menghindari cahaya terang setidaknya satu jam sebelum waktu tidur.

Sementara cara lain adalah memperbaiki waktu bangun tidur yang konsisten sehingga tubuh akan memperbaiki irama alaminya.

Jadi, waktu bangun tidur yang teratur pada pagi hari akan membuat kita pun mengantuk pada malam hari.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gampang Mengantuk tetapi Sulit Tidur?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2017/03/01/120000423/gampang.mengantuk.tetapi.sulit.tidur.


SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm