Sejak kecil ia sudah mendiami kawasan tersebut, dan selalu terjadi banjir rob saat air laut pasang.
"Entah gimana, setiap tahun gini lah, ga ada perubahan sama sekali pasti selalu banjir, kami ni takut bukan apa anak-anak mandi main air di genangan itu, terus kalau tinggal ngampung gimana mereka hanya senang-senangan main air gitu aja, kami orang tua ni yang khawatir, belum lagi buaya yang nanti tiba-tiba timbul," sebutnya
Sementara itu, Aminah (65) juga mengalami hal yang sama lantaran kediamannya masih satu kawasan tak jauh dari rumah Sunarti dan juga tergenang banjir.
Aminah mengungkapkan, air masuk lewat retakan lantai rumahnya, ia pun sengaja tak ingin membuat kramik lantai rumahnya lebih bagus, sebab percuma selalu hancur dimakan banjir.
"Macem ni lah, percuma dipasang keramik bagus tetep hancur nanti, jadi bairlah semen gini," ucapnya
Dirinya yang merupakan penduduk asli kawasan tersebut sejak 1992 lalu, mengaku setiap tahun selalu digenangi banjir.
"Tingga pasrah lah, mau gimana lagi, cuma berharap pemerintah dapat lah mengatasi ini, sedikit-sedikit saja," harap Aminah.
Dari kejauhan tampak girang anak-anak berlompatan dari atas papan salah satu rumah panggung dekat kawasan tersebut.
Bahkan ada pula yang menggunakan pelampung berbahankan ban, kesana kemari melewati genangan bermain dengan teman sebayanya.
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Banjir Rob Landa Kampung Pelangi , Sunarti Khawatir Buaya Masuk Rumahnya