SonoraBangka.id - Siapa yang suka melihat bunga anggrek? Bunga cantik ini sering menjadi hiasan dalam berbagai acara di negeri kita.
Dan memang, sebagian besar anggrek ditanam di kulit kayu, sabut kelapa, serat pakis, atau arang sekam, ketimbang di tanah.
Sehingga kebutuhan mereka akan air pun tergolong sedikit.
Hal ini tentu berbeda dengan tanaman hias lain yang ditanam di tanah bercampur kompos.
Karena itulah banyak orang menganggap, menanam anggrek adalah pekerjaan yang rumit.
Padahal, sama seperti tanaman hias yang lain, menyiram dengan volume dan saat yang tepat adalah kuncinya.
Terlalu banyak atau terlalu sedikit air tidak akan membuat anggrek tumbuh subur.
Sehingga, selain menyiram satu minggu sekali, perhatikan pula media tanam yang digunakan.
Nah, media tanam pada anggrek akan menunjukkan kapan waktu yang tepat untuk menyiramnya.
Anggrek di kulit kayu
Saat menyiram anggrek, tujuannya adalah untuk memberi kelembapan pada bagian kulit kayunya, bukan akarnya.
Hindari membiarkan air tetap berada di dalam tempat daun bertemu dengan batang anggrek; sebab ini akan menyebabkan pembusukan.
Dan yang perlu diingat, selalu gunakan air bersuhu ruang; tidak dingin, tidak hangat.
Jika beberapa tetes air tidak sengaja terciprat di daun, keringkan dengan kain lembut atau dengan handuk kertas.
Cara terbaik untuk menyirami anggrek dalam pot adalah dengan menempatkan seluruh pot ke dalam mangkuk yang setidaknya setinggi garis kulit kayu.
Tuangkan air bersuhu ruang tadi ke atas kulit kayu sehingga memenuhi mangkuk tepat di bawah bibir pot.
Lalu, biarkan kulit kayu terendam selama 10-15 menit.
Jika sudah memasukkan air ke dalam mangkuk terlebih dahulu, kemungkinan kulit kayu akan terdorong keluar dari pot saat ditenggelamkan ke dalam air.
Setelah merendam selama waktu yang ditentukan, angkat pot dan biarkan semua sisa air keluar dari sana, lalu tempatkan kembali anggrek dalam cahaya terang dan tidak langsung.
Pot tanah liat merupakan wadah yang sangat baik untuk tanaman anggrek, karena bisa menyerap kelembapan.
Dengan begitu, ketika kulit kayu mengering, anggrek bisa menyerap air dari sana.
Anggrek di sphagnum moss
Sphagnum moss adalah media tanam lain yang bisa digunakan untuk menanam bunga anggrek yakni.
Untuk media tanam ini, kita bisa menyiramnya dari atas, seperti menyiram tanaman lain.
Namun lebih mudah jika merendam media tanam itu ke dalam baskom.
Tips ini berguna agar lumut pengikat air tersebut memiliki cukup waktu untuk melembapkan kembali semua permukaannya.
Lumut sphagnum akan menahan kelembapan lebih lama daripada kulit kayu.
Jadi perlu diingat bahwa lumut bisa terasa kering pada bagian atas, tetapi masih lembap di dalam pot.
Sebelum menyiram, masukkan jari ke dalam lumut hingga buku jari pertama untuk memastikan media tersebut benar-benar kering.
Berhati-hatilah saat menyirami anggrek yang tumbuh di sphagnum moss, terutama jika media tersebut berada dalam pot plastik atau kaca yang menahan air.
Akar anggrek membutuhkan udara untuk tumbuh, dan terlalu banyak air akan menghambat masuknya udara yang menjadi penyebab membusuknya akar anggrek.
Seberapa sering menyiram anggrek?
Seberapa sering menyiram tergantung pada sejumlah faktor, termasuk seberapa hangat suhu di rumah, banyaknya cahaya pada anggrek, jenis anggrek, dan jenis media tempat anggrek tumbuh.
Menyiram anggrek lebih merupakan seni daripada sains.
Nah, aturan umumnya adalah menyiram seminggu sekali untuk jenis anggrek yang tahan kekeringan seperti cattleyas, oncidium, dan dendrobium.
Kemudian, setiap 4-5 hari sekali untuk anggrek lain seperti phalaenopsis.
Tapi sebaiknya, periksalah media pot sebelum menyiram.
Nah, satu yang lebih penting adalah apa pun media tanam anggrek, harus dibasahi secara menyeluruh, kemudian dibiarkan mengering sebelum disiram kembali pada waktu selanjutnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Sirami Anggrek agar Tumbuh Subur", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/21/081913220/tips-sirami-anggrek-agar-tumbuh-subur?page=3.