Selain itu, saat menggunakan mulut untuk bernapas ketika memakai masker, hal ini bisa menyebabkan efek pengeringan.
Dr Koh mengatakan, mulut yang lebih kering, terutama jika Anda tidak minum cukup air, dapat menyebabkan bau mulut.
Bau mulut ini diperparah jika seseorang merokok atau mengonsumsi minuman diuretik seperti kopi.
Lepaskan masker dan hiruplah tangan yang ditangkupkan melalui mulut, hal ini untuk membedakan halitosis sebenarnya atau itu berasal dari bau masker,
Dr Chng mengatakan, tidak akan ada bau jika disebabkan oleh masker.
Bahkan, jika telah berjuang melawan halitosis selama ini, memakai masker tidak memperburuknya.
Penyebab bau mulut
Gigi berlubang, kebersihan mulut, dan pola makan yang buruk terutama ketika makan terlalu banyak bawang putih, durian, produk susu, dan protein dapat menyebabkan terjadinya bau mulut.
"Air liur memiliki efek mencuci. Orang-orang dengan mulut kering kehilangan manfaat air liur dan meningkatkan kemungkinan memiliki bau mulut," kata Dr Koh.
Menurut Dr Chng, penyebab medisnya bisa luas, seperti masalah lambung, termasuk infeksi lambung dan penyakit refluks.
Terkadang, halitosis juga bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius.
Selain itu, kanker saluran aerodigestif bagian atas seperti rongga hidung, laring, trakea, dan kerongkongan.
Bahkan, obat-obatan tertentu seperti obat untuk penderita diabetes tipe 2, aspirin, antihistamin, antidepresan, diuretik, dan dekongestan, dapat menjadi sumber napas berbau busuk ini.
"Suplemen vitamin tertentu, seperti asam lemak omega 3, juga merupakan penyebabnya," kata Dr Chng.