Ilustrasi bau mulut
Ilustrasi bau mulut ( Tharakorn )

Apa Yang Harus Dilakukan Jika Bau Mulut Saat Sering Gunakan Masker ?

15 Desember 2020 09:34 WIB

SonoraBangka.id - Di masa pandemi virus Covid-19 saat ini, kita diwajibkan menggunakan masker jika ingin beraktifitas di luar rumah.

Saat sering mengenakan masker selama masa pandemi virus corona ini, mungkin sebagian orang baru tersadar bahwa ia memiliki masalah bau mulut.

Sebelumnya, mungkin banyak yang tak menyadari punya masalah bau mulut.

Saat memakai masker, memang susah untuk mengabaikan napas sendiri.

Bau mulut tentunya bikin tidak nyaman, kan?  Bahkan, saat tidak makan atau minum, Anda mungkin mencium suatu bau dari mulut ketika menggunakan masker.

Pertanyaan pun muncul, apakah Anda selama ini mempunyai bau mulut atau halitosis tanpa disadari?

Nah, menurut Dr Edwin Chng, Direktur Medis Parkway Shenton, kemungkinan dugaan tersebut benar.

"Ketika masker menutupi hidung dan mulut, konsentrasi setiap bau mulut meningkat, memungkinkan kita untuk menciumnya," kata Dr Edwin Chng seperto dilansir dari Channel News Asia, 21 Juli 2020.

Ketika sebelumnya jarang menggunakan masker, mungkin banyak yang tak menyadari punya masalah bau mulut.

Bagaimana bau mulut dapat terjadi?

Dr Koh Chu Guan, seorang konsultan senior di National Dental Centre Singapore Departemen Restorative Dentistry mengatakan, ada bakteri yang hidup di mulut.

"Ketika kita bernapas, terutama dengan mulut kita, udara lembab dan busuk yang dihasilkan oleh bakteri terjebak dalam kain masker," ujar dia.

Saat tetesan mengering, ada bau yang tertinggal pada kain masker.

Koh mengatakan, jika kain masker berbahan tipis, mungkin tak jadi masalah.

Alasannya, akan lebih sedikit udara yang "terjebak" sehingga pengguna masker kurang menyadari jika mengalami halitosis.

Selain itu, saat menggunakan mulut untuk bernapas ketika memakai masker, hal ini bisa menyebabkan efek pengeringan.

Dr Koh mengatakan, mulut yang lebih kering, terutama jika Anda tidak minum cukup air, dapat menyebabkan bau mulut.

Bau mulut ini diperparah jika seseorang merokok atau mengonsumsi minuman diuretik seperti kopi.

Lepaskan masker dan hiruplah tangan yang ditangkupkan melalui mulut, hal ini untuk membedakan halitosis sebenarnya atau itu berasal dari bau masker, 

Dr Chng mengatakan, tidak akan ada bau jika disebabkan oleh masker.

Bahkan, jika telah berjuang melawan halitosis selama ini, memakai masker tidak memperburuknya.

Penyebab bau mulut

Ilustrasi

Gigi berlubang, kebersihan mulut, dan pola makan yang buruk terutama ketika makan terlalu banyak bawang putih, durian, produk susu, dan protein dapat menyebabkan terjadinya bau mulut.

"Air liur memiliki efek mencuci. Orang-orang dengan mulut kering kehilangan manfaat air liur dan meningkatkan kemungkinan memiliki bau mulut," kata Dr Koh.

Menurut Dr Chng, penyebab medisnya bisa luas, seperti masalah lambung, termasuk infeksi lambung dan penyakit refluks.

Terkadang, halitosis juga bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius.

Selain itu, kanker saluran aerodigestif bagian atas seperti rongga hidung, laring, trakea, dan kerongkongan.

Bahkan, obat-obatan tertentu seperti obat untuk penderita diabetes tipe 2, aspirin, antihistamin, antidepresan, diuretik, dan dekongestan, dapat menjadi sumber napas berbau busuk ini.

"Suplemen vitamin tertentu, seperti asam lemak omega 3, juga merupakan penyebabnya," kata Dr Chng.

Berikut ini apa yang bisa ditunjukkan berbagai macam bau:

  • Ketosis dari diet protein tinggi: Bau manis atau buah.
  • Diabetes: Mirip dengan aroma penghilang cat kuku.
  • Infeksi pernapasan: Batuk dengan lendir dan napas berbau tidak sedap.
  • Masalah hati atau ginjal: Bau apak, dikatakan menyerupai campuran telur busuk dan bawang putih, dapat mengindikasikan masalah hati. Penyakit ginjal bisa timbul dengan napas amonia.

Menjaga mulut tetap segar

Ilustrasi

Untuk menjaga agar mulut tetap segar atau setidaknya meminimalkan bau, kunjungi dokter gigi secara teratur untuk memeriksakan gigi dan gusi terhadap penyakit periodontal dan pembusukan, di mana seringkali merupakan akar penyebab bau mulut.

Selain menyikat, Dr Koh juga merekomendasikan untuk melakukan flossing atau menggunakan sikat interdental, dan menyikat atau menggosok lidah Anda.

Diungkapkan Dr Koh, bahwa lidah merupakan sumber halitosis. Sebab, sebagian besar bakteri berada di lidah, terutama di bagian belakang.

Selain itu, apa yang Anda konsumsi juga ikut berperan.

"Makanan yang telah disarankan untuk membantu mengurangi bau mulut termasuk peterseli, paprika merah dan brokoli," tutur Dr Chng.

Dr Koh menambahkan, beberapa orang menemukan bahwa diet tinggi karbohidrat, terutama dalam makanan ringan dan makanan manis, memang meningkatkan terjadinya halitosis.

Jika harus banyak bicara, maka disarankan untuk minum banyak air.

"Jika Anda memiliki mulut kering, mungkin lebih baik meminum air sesering mungkin," kata Dr Koh.

Untuk menutupi bau sementara, tidak ada salahnya untuk mengonsumsi mint bebas gula atau berkumur dengan pembersih mulut bebas alkohol.

Bau mulut atau hilatosis

Melansir Healthline, bau mulut atau hilatosis atau fetor oris dapat berasal dari mulut, gigi, atau sebagai akibat dari masalah kesehatan yang mendasarinya.

Selain bau yang tidak sedap, gejalanya mungkin akan merasakan tidak enak di mulut.

Jika rasanya disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya dan bukan karena partikel makanan yang terperangkap, ini mungkin tidak hilang bahkan jika telah menyikat gigi atau menggunakan obat kumur.

Apa penyebabnya?

Kebersihan gigi buruk

Bakteri memecah partikel makanan yang terperangkap di gigi atau mulut.

Kombinasi bakteri dan makanan busuk di mulut menghasilkan bau yang tidak sedap.

Menyikat dan membersihkan gigi secara teratur menghilangkan makanan yang terjebak sebelum meluruh.

Menyikat juga menghilangkan plak, zat lengket yang menumpuk di gigi dan menyebabkan bau.

Penumpukan plak dapat menyebabkan gigi berlubang dan penyakit periodontal.

Bau mulut juga bisa menjadi masalah jika memakai gigi palsu dan tidak membersihkannya setiap malam.

Makanan dan minuman yang kuat

Ketika makan bawang, bawang putih, atau makanan lain dengan bau yang kuat, perut menyerap minyak dari makanan selama pencernaan.

Minyak ini masuk ke aliran darah Anda dan pergi ke paru-paru.

Ini menghasilkan bau yang bisa dilihat orang lain dalam napas hingga 72 jam.

Minum-minuman dengan bau yang kuat, seperti kopi, juga dapat menyebabkan bau mulut.

Merokok

Merokok menyebabkan bau yang tidak sedap dan mengeringkan mulut, yang dapat membuat bau napas semakin parah.

Mulut kering

Mulut kering juga dapat terjadi jika tidak membuat air liur yang cukup.

Air liur membantu menjaga mulut dalam bersih dan mengurangi bau.

Mulut kering dapat menjadi masalah jika memiliki kondisi kelenjar liur, tidur dengan mulut terbuka, atau minum obat-obatan tertentu, termasuk yang mengobati tekanan darah tinggi dan kondisi kencing.

Penyakit periodontal

Penyakit periodontal terjadi ketika seseorang tidak segera mengeluarkan plak dari gigi.

Seiring waktu, plak mengeras menjadi karang gigi. Karang gigi tidak dapat dihapus dengan menyikat gigi, dan itu dapat membuat iritasi pada gusi.

Ini dapat menyebabkan kantong, atau lubang kecil, terbentuk di daerah antara gigi dan gusi.

Makanan, bakteri, dan plak gigi dapat terkumpul sehingga menyebabkan bau yang kuat.

Penyakit

Bau napas yang tidak biasa dapat menjadi gejala dari beberapa penyakit, termasuk penyakit ginjal, diabetes, dan gangguan refleks gastroesofageal (GERD). GERD adalah penyebab halitosis yang relatif umum.

Jika memiliki gagal ginjal atau hati atau diabetes, napas mungkin berbau amis.

Kondisi sinus, mulut, atau tenggorokan

Bau mulut pun dapat terjadi jika seseorang mempunyai infeksi sinus, drainase postnasal, bronkitis kronis, dan infeksi pada sistem pernapasan bagian atas atau bawah.

Batu amandel juga dapat menjadi sumber bau mulut karena bakteri cenderung mengumpulkan pada batu.

 

Bagaimana mencegah bau mulut?

Menyikat gigi dua kali atau lebih setiap hari, adalah salah satu cara untuk mencegah bau mulut.

Kita juga bisa menggunakan obat kumur antimikroba setiap hari untuk membunuh bakteri.

Menyikat lidah dengan sikat gigi atau pengikis lidah juga dapat membantu menghilangkan bakteri.

Tetap terhidrasi juga dapat membantu menghilangkan atau mencegah bau napas.

Sebaiknya minumlah air untuk membersihkan partikel makanan dan menjaga kelembapan mulut.

Jika ini dapat membantu menjaga mulut tetap lembab dan bebas dari bau, maka berhentilah merokok.

Setiap tiga bulan, ganti sikat gigi lama dengan yang baru, dan setiap enam bulan sebaiknya jadwalkan pembersihan dan pemeriksaan gigi setiap enam bulan.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sadar Punya Masalah Bau Mulut Saat Intens Pakai Masker? Ini yang Perlu Anda Ketahui", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/25/080100465/sadar-punya-masalah-bau-mulut-saat-intens-pakai-masker-ini-yang-perlu-anda?page=all.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm