Penyakit periodontal
Penyakit periodontal terjadi ketika seseorang tidak segera mengeluarkan plak dari gigi.
Seiring waktu, plak mengeras menjadi karang gigi. Karang gigi tidak dapat dihapus dengan menyikat gigi, dan itu dapat membuat iritasi pada gusi.
Ini dapat menyebabkan kantong, atau lubang kecil, terbentuk di daerah antara gigi dan gusi.
Makanan, bakteri, dan plak gigi dapat terkumpul sehingga menyebabkan bau yang kuat.
Penyakit
Bau napas yang tidak biasa dapat menjadi gejala dari beberapa penyakit, termasuk penyakit ginjal, diabetes, dan gangguan refleks gastroesofageal (GERD). GERD adalah penyebab halitosis yang relatif umum.
Jika memiliki gagal ginjal atau hati atau diabetes, napas mungkin berbau amis.
Kondisi sinus, mulut, atau tenggorokan
Bau mulut pun dapat terjadi jika seseorang mempunyai infeksi sinus, drainase postnasal, bronkitis kronis, dan infeksi pada sistem pernapasan bagian atas atau bawah.
Batu amandel juga dapat menjadi sumber bau mulut karena bakteri cenderung mengumpulkan pada batu.
Bagaimana mencegah bau mulut?
Menyikat gigi dua kali atau lebih setiap hari, adalah salah satu cara untuk mencegah bau mulut.
Kita juga bisa menggunakan obat kumur antimikroba setiap hari untuk membunuh bakteri.
Menyikat lidah dengan sikat gigi atau pengikis lidah juga dapat membantu menghilangkan bakteri.
Tetap terhidrasi juga dapat membantu menghilangkan atau mencegah bau napas.
Sebaiknya minumlah air untuk membersihkan partikel makanan dan menjaga kelembapan mulut.
Jika ini dapat membantu menjaga mulut tetap lembab dan bebas dari bau, maka berhentilah merokok.
Setiap tiga bulan, ganti sikat gigi lama dengan yang baru, dan setiap enam bulan sebaiknya jadwalkan pembersihan dan pemeriksaan gigi setiap enam bulan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sadar Punya Masalah Bau Mulut Saat Intens Pakai Masker? Ini yang Perlu Anda Ketahui", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/25/080100465/sadar-punya-masalah-bau-mulut-saat-intens-pakai-masker-ini-yang-perlu-anda?page=all.