Sementara itu, mereka juga menemukan bahwa orang yang kesepian berisiko mengalami penurunan kesehatan fisik lebih awal dan meninggal di usia lebih muda.
Menurut Waldinger, kebahagiaan bukan tentang jumlah teman yang dimiliki atau adanya sosok penting dalam hidup kita, namun lebih pada kualitas hubungan dengan orang lain.
"Itu berarti kita membutuhkan perhatian, cinta, dan kasih sayang dalam hidup," kata George Vaillant, psikiater di Harvard yang memimpin studi tersebut dari tahun 1972-2004.
Hubungan sosial yang baik ini juga menjadi salah satu alasan mengapa orang-orang di beberapa tempat di dunia cenderung berumur lebih panjang.
Di saat mengalami peristiwa traumatis seperti kehilangan pekerjaan, orang tua, atau anak, kita perlu mengandalkan orang lain sebagai teman curhat untuk membantu kita pulih, daripada menutup diri.
Jadi jawabannya adalah karena mereka memiliki komunitas yang saling mendukung.
Nah, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, semua uang dan kesuksesan di dunia tidak akan menjamin kita dapat menjadi orang yang lebih bahagia dan lebih sehat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa yang Paling Penting dalam Hidup agar Bahagia?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/27/102152420/apa-yang-paling-penting-dalam-hidup-agar-bahagia?page=2.