Alasan lain yang membuat anak tidak dapat mengekspresikan atau melepaskan emosi dengan baik karena mereka tidak mengenal emosi tersebut.
Orangtua bisa membantu anak dengan bermain label emosi.
Misalnya tunjukkan gambar yang memiliki ekspresi frustrasi, sedih, marah, malu, bahagia, dan lain sebagainya.
Sebutkan nama atau label emosi yang ditunjukkan gambar.
Misalnya gambar orang tersenyum, orangtua bisa mengatakan itu adalah wujud perasaan bahagia.
Atau mungkin gambar orang menangis yang menunjukkan perasaan sedih.
Bisa juga saat anak teriak atau menangis karena mainannya direbut. Orangtua dapat mengatakan, anak bertindak demikian karena sedang marah.
Mengenali perasaan atau emosi terhadap dirinya sendiri dan orang lain mendorong keterampilan empati anak.
Dengan mempelajari cara menangani emosi, anak bisa lebih bijak saat menghadapi masalah ketika dewasa.
Orangtua perlu ingat, mengajarkan kecerdasan emosional kepada anak-anak sejak usia dini sangat penting.
Nah satu hal yang harus diingat, bahwa orangtua perlu memastikan anak mengekspresikan emosinya dengan cara positif.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penting, Ajarkan Anak Ekspresikan Emosi Secara Sehat", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/18/194148320/penting-ajarkan-anak-ekspresikan-emosi-secara-sehat?page=3.