( )

Bayi 1 Tahun Nyangkut Diatap Warga DiHantam Angin Puting Beliung

1 Februari 2021 06:30 WIB

SonoraBangka.Id - CUACA di wilayah Bangka Belitung, masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Hujan akan turun secara merata di tujuh kabupaten/kota di Bangka Belitung.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Depati Amir Pangkalpinang, Kurniaji, kepada Bangka Pos, Jumat (27/11)

Hujan diperkirakan akan terjadi pada siang hinga sore hari, dan dilanjutkan malam sampai dinihari.

"Hujan akan turun dua hari hingga satu minggu ke depan, dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai angin kencang. Potensi terjadi pada malam hingga dinihari dan merata terjadi di seluruh wilayah Babel," kata Kurniaji.

Dikutip melalui surus resmi www.bmkg.go.id. tidak hanya curah hujan, angin kencang disertai petir juga diperkirakan aka melanda wilayah Bangka Belitung.

Badan Metrologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam keterangan resminya, Jumat (27/11) menyebutkan, Bangka Belitung berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat serta petir dan angin kencang.

Potensi itu akan terjadi mulai pukul 14.20 WIB di wilayah Kecamatan Namang, Pulau Besar, Payung, Tanjungpandan, Kelapa Kampit, Sijuk, Damar, dan Dendang.

Kondisi hujan ini dapat meluas ke Kecamatan Sungaiselan, Simpangrimba, Pangkalanbaru, Airgegas, Koba, Toboali, Lubuk Besar, Simpangkatis, hingga Kota Pangkalpinang.

Potensi terjadinya hujan lebat disertai petir dan angin kencang juga diperkirakan terjadi di wilayah Kabupaten Bangka Barat, Bangka Tengah, Belitung, dan Belitung Timur, pada siang, sore, dan malam hari.

Belakangan ini cuaca di sejumlah daerah kurang bersahabat, Musibah angin kencang yang dikenal dengan angin puting beliung kembali  melanda sejumlah daerah satu di antaranya di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (30/1/2021).

Puting beliung itu merusak sejumlah rumah warga bahkan sampai menerbangkan seorang warga di Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan.

M Tatang (45), warga Desa Potoan Laok yang sempat terbawa terbang puting beliung menceritakan, ada dua arah angin kencang yang mendekati rumahnya.

 

Angin tersebut berasal dari arah tenggara dan timur laut.

Saat angin bertemu di halaman rumahnya, Tatang keluar rumah karena takut tertimpa bahan bangunan.

Namun sampai di halaman rumahnya tiba-tiba angin menerbangkan tubuhnya.

“Saya dibawa terbang. Ketinggiannya sekitar 2 meter,” ujar Tatang saat dihubungi melalui telepon seluler seusai kejadian.

Beruntung, kata Tatang, ia tidak sampai terbawa terbang lebih tinggi lagi karena tangannya sempat memegang kayu atap teras rumahnya.

Namun, asbes atap rumahnya terbawa angin.

“Saya selamat karena megang erat ke kayu teras rumah. Tapi asbes rumah beterbangan,” imbuh Tatang.Kejadian puting beliung kembar itu berlangsung sangat singkat.

“Sekitar 37 detik kejadiannya. Kalau sampai 1 menit, mungkin lebih banyak lagi kerusakannya,” ungkap Tatang.

Setelah kejadian, ada 16 lembar asbes yang rusak.

 

Empat rumah tetangga Tatang juga menjadi korban puting beliung.

Namun hanya gentengnya saja yang terbawa terbang.

Sementara di Desa Bujur Tengah, Kecamatan Batumarmar, puting beliung mencabut pohon Akasia dan menerbangkannya.

Pohon tersebut terhempas hingga ke Desa Ambender, Kecamatan Pegantenan dan jatuh di kabel listrik hingga terbakar.

“Pohon yang jatuh di kabel listrik sampai terbakar,” kata Jalu, warga Desa Ambender. 

Peristiwa serupa

Fenomena angin puting beliung bawa terbang orang juga terjadi di Muntok Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Detik-detik Tatang Terbang 2 Meter Terbawa Angin Puting Beliung, Bayi 1 Tahun Nyangkut di Atap Rumah, https://bangka.tribunnews.com/2021/01/31/detik-detik-tatang-terbang-2-meter-terbawa-angin-puting-beliung-bayi-1-tahun-nyangkut-di-atap-rumah?page=2.

Editor: M Zulkodri

Bayi  berusia 1 Tahun terbang terbawa angin puting beliung ketika tengah tidur malam di ayunan.

Sang Ibu, Yeni (22) sempat panik kehilangan sang buah hati.

Ajaib, setelah dicari-cari di tengah kegelapan malam, bayi bernama Mahendra itu kemudian ditemukan penuh luka tersangkut di atap rumah warga dalam kondisi selamat.

 

Kejadian itu bermula Kamis (26/11) malam. Yeni sedang menidurkan bayinya yang baru berusia 1 tahun. Mereka berdua di rumah karena sang suami yang seorang nelayan sedang mencari ikan di laut.

Bayi Yeni, Mahendra tidur lelap di ayunan yang dikaitkan pada kayu atap rumah di dalam kamar.

Tak lama kemudian hujan lebat turun diiringi angin kencang turun di Kampung Tanjung RT 02 Keluruhan Tanjung, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat.

Cuaca buruk itu memantik kegelisahan Yeni. Ia pun beranjak mematikan televisi di rumahnya yang sedang menyala.

Saat itu dia merasa gelagat hembusan angin dan hujan semakin menjadi jadi.

Selang hitungan detik, tiba-tiba pusaran ngin puting beliung menerbangkan atap rumah Yeni.

Mahendra yang tengah tertidur pulas di ayunan pun turut terbang terbawa angin puting beliung lalu terlempar hingga tersangkut di atap rumah tetangga mereka yang bernama Kartini

Yeni pun panik. Malam itu rasa kalut dan cemas menghantui perasaannya.

Terlebih, sang suami tengah pergi melaut.

Yeni pun mencari keberadaan sang buah hati. Ia kemudian berlari menuju DAM sekitar rumah. Namun tak nampak jejak ayunan yang menjadi tempat tidur sang bocah.

 

Belasan menit kemudian, di tengah suara gemuruh angin dan hujan disertai petir, Yeni mendengar suara tangisan Mahendra, sambil memanggil-manggil nama dirinya.

Ia pun berusaha mencari asal suara bayinya itu. Ternyata buah hatinya tersangkut di atap rumah tetangganya Kartini.

"Tidak tahu angin itu datang ngejut, tanya lah anak tetangga ini, waktu itu aku matiin tv kan. Anak saya sudah terbang dengan ayunan dia. Waktu itu aku nyari di DAM rupanya anak aku nyangkut disitu (atap tetangga-red) manggil aku," ujar Yeni ditemui di kediamannya, Jumat (27/11).

Kena Setrum

Kecemasaan Yeni belum berakhir sampai disitu. Pasalnya, sang buah hati bersama ayunannya masih tersangkut di atas atap rumah tetangga.

Apalagi saat musibah terjadi, aliran dan jaringan listrik masih menyala.

"Ada luka luka bagian punggung belakang, kepalanya memar. Malam itu ada tetangga yang bantu menolong menurunkan anak saya, mereka sampai sempat kena setrum waktu itu listrik belum padam," katanya.

Sementara, Yeni dan keluarga mengungsi ke kediaman adiknya di kawasan Kampung Sawah Muntok.

Selain rumah Yeni, angin kencang juga merusak atap teras rumah Kartini dan dua Warga di RT 03 dan RW 14.

"Untuk sementara kami ngungsi ke rumah adik, di Sawah. Nanti kalau sudah normal baru pulang lagi ke rumah," kata Yeni.

Ketua RT 02 RW 14 Kampung Tanjung, Pia berharap adanya bantuan terhadap warganya yang terkena musibah tadi malam, baik berupa sembako dan lain sebagainya.

Rumah warga yang diterjang angin puting beliung (Istimewa)

Terlebih kata Pia, rata-rata warganya berprofesi sebagai nelayan. "Saya harap mereka cepat mendapat bantuan, makanan, sembako juga mereka butuh karena suaminya sedang melaut. Kasihan mereka, semoga bantuan cepat datang, itu harapan saya," harap Pia.

Sementara Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB Kabupaten Bangka Barat dikabarkan telah mengevakuasi potongan pohon yang menimpa sejumlah rumah warga di Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kamis (26/11) tadi malam.

Kepala Sat Pol PP, Linmas, Penaggulangan Bencana dan Damkar Kabupaten Bangka Barat, Sidarta Gautama mengatakan evakuasi dimulai, Jumat (27/11) pagi sejak pukul 08.00 WIB tadi pagi.

Ada empat kelurahan di Kecamatan Muntok, yang terkena dampak musibah angin kencang tersebut. Mulai dari. Mulai dari Kelurahan Tanjung, Sungai Baru, Menjelang dan Kelurahan Keranggan Atas.

"Mulai jam delapan pagi tadi sampai saat ini Anggota TRC dipimpin Kabid PB dengan Kasi PK, Kasi KL Satpol PP dan PB Babar masih di lapangan melakukan evakuasi membantu rumah warga yang di timpa pohon serta pendataan yang terdampak akibat hujan lebat dan angin kencang tadi malam," ujar Sidarta.

Menurut Sidarta, tak ada korban jiwa dalam musibah tadi malam. Namun kerugian materil diprediksi mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.

"Untuk korban jiwa nihil. Ada juga korban bayi, tapi Alhamdulillah dalam keadaan selamat dan sehat. Untuk data kerusakan masih dalam pendataan kami," katanya. 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm