( )

Bayi 1 Tahun Nyangkut Diatap Warga DiHantam Angin Puting Beliung

1 Februari 2021 06:30 WIB

Terlebih, sang suami tengah pergi melaut.

Yeni pun mencari keberadaan sang buah hati. Ia kemudian berlari menuju DAM sekitar rumah. Namun tak nampak jejak ayunan yang menjadi tempat tidur sang bocah.

 

Belasan menit kemudian, di tengah suara gemuruh angin dan hujan disertai petir, Yeni mendengar suara tangisan Mahendra, sambil memanggil-manggil nama dirinya.

Ia pun berusaha mencari asal suara bayinya itu. Ternyata buah hatinya tersangkut di atap rumah tetangganya Kartini.

"Tidak tahu angin itu datang ngejut, tanya lah anak tetangga ini, waktu itu aku matiin tv kan. Anak saya sudah terbang dengan ayunan dia. Waktu itu aku nyari di DAM rupanya anak aku nyangkut disitu (atap tetangga-red) manggil aku," ujar Yeni ditemui di kediamannya, Jumat (27/11).

Kena Setrum

Kecemasaan Yeni belum berakhir sampai disitu. Pasalnya, sang buah hati bersama ayunannya masih tersangkut di atas atap rumah tetangga.

Apalagi saat musibah terjadi, aliran dan jaringan listrik masih menyala.

"Ada luka luka bagian punggung belakang, kepalanya memar. Malam itu ada tetangga yang bantu menolong menurunkan anak saya, mereka sampai sempat kena setrum waktu itu listrik belum padam," katanya.

Sementara, Yeni dan keluarga mengungsi ke kediaman adiknya di kawasan Kampung Sawah Muntok.

Selain rumah Yeni, angin kencang juga merusak atap teras rumah Kartini dan dua Warga di RT 03 dan RW 14.

"Untuk sementara kami ngungsi ke rumah adik, di Sawah. Nanti kalau sudah normal baru pulang lagi ke rumah," kata Yeni.

Ketua RT 02 RW 14 Kampung Tanjung, Pia berharap adanya bantuan terhadap warganya yang terkena musibah tadi malam, baik berupa sembako dan lain sebagainya.

Rumah warga yang diterjang angin puting beliung (Istimewa)

Terlebih kata Pia, rata-rata warganya berprofesi sebagai nelayan. "Saya harap mereka cepat mendapat bantuan, makanan, sembako juga mereka butuh karena suaminya sedang melaut. Kasihan mereka, semoga bantuan cepat datang, itu harapan saya," harap Pia.

Sementara Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB Kabupaten Bangka Barat dikabarkan telah mengevakuasi potongan pohon yang menimpa sejumlah rumah warga di Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kamis (26/11) tadi malam.

Kepala Sat Pol PP, Linmas, Penaggulangan Bencana dan Damkar Kabupaten Bangka Barat, Sidarta Gautama mengatakan evakuasi dimulai, Jumat (27/11) pagi sejak pukul 08.00 WIB tadi pagi.

Ada empat kelurahan di Kecamatan Muntok, yang terkena dampak musibah angin kencang tersebut. Mulai dari. Mulai dari Kelurahan Tanjung, Sungai Baru, Menjelang dan Kelurahan Keranggan Atas.

"Mulai jam delapan pagi tadi sampai saat ini Anggota TRC dipimpin Kabid PB dengan Kasi PK, Kasi KL Satpol PP dan PB Babar masih di lapangan melakukan evakuasi membantu rumah warga yang di timpa pohon serta pendataan yang terdampak akibat hujan lebat dan angin kencang tadi malam," ujar Sidarta.

Menurut Sidarta, tak ada korban jiwa dalam musibah tadi malam. Namun kerugian materil diprediksi mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.

"Untuk korban jiwa nihil. Ada juga korban bayi, tapi Alhamdulillah dalam keadaan selamat dan sehat. Untuk data kerusakan masih dalam pendataan kami," katanya. 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm