Beberapa gejala burnout, seperti dilansir Healthline antara lain:
Seseorang yang mengalami burnout merasakan fisik dan mentalnya seperti terkuras.
Beberapa gejala fisik yang mungkin menyertai seperti sakit kepala, sakit perut, napsu makan terganggu, atau perubahan pola tidur.
Terisolasi
Orang dengan burnout cenderung merasa terbebani. Akibatnya, dia mungkin berhenti bersosialisasi dan curhat kepada teman, anggota keluarga, dan rekan kerja.
Berfantasi untuk kabur
Tidak puas dengan tuntutan pekerjaan yang rasanya tidak pernah berakhir membuat orang yang burnout mungkin berfantasi untuk melarikan diri atau liburan sendiri saja.
Dalam kasus ekstrim, dia mungkin beralih ke obat-obatan, alkohol atau makanan sebagai cara untuk menghilangkan rasa sakit emosionalnya.
Terganggu
Burnout dapat menyebabkan orang lebih mudah kehilangan ketenangannya dengan teman, rekan kerja, dan anggota keluarga.
Mengatasi stres normal seperti mempersiapkan rapat kerja, mengantar anak-anak ke sekolah, dan menangani tugas-tugas rumah tangga juga mungkin mulai terasa lebih sulit, terutama ketika keadaan tidak berjalan sesuai rencana.
Sering sakit
Sama seperti kondisi stres berkepanjangan lainnya, burnout bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh seseorang.
Itulah mengapa, orang yang mengalami burnout cenderung lebih mudah demam, flu dan insomia.
Burnout juga bisa membuat kesehatan mental seseorang terganggu, seperti mengalami depresi dan kecemasan.