Mengutip dari Healthline, sebuah tinjauan tahun 2012 dari studies Trusted Source menunjukkan kekuatan penyembuhan terapi bekam mungkin lebih dari sekadar efek plasebo.
Para peneliti menemukan bahwa terapi bekam dapat membantu kondisi berikut, antara lain: herpes zoster, kelumpuhan wajah, batuk dan dispnea, jerawat, herniasi lumbal, dan spondylosis serviks.
Bekam juga disebut dapat mempercepat penyembuhan penyakit dengan aliran darah.
Mereka yang percaya mengklaim bahwa bekam membantu memfasilitasi aliran "qi" di dalam tubuh.
Qi adalah kata Cina yang berarti kekuatan hidup. Banyak penganut Taoisme percaya bahwa bekam membantu menyeimbangkan yin dan yang, atau negatif dan positif, di dalam tubuh.
Memulihkan keseimbangan antara dua ekstrem ini dianggap membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap patogen serta meningkatkan aliran darah dan mengurangi rasa sakit.
Bekam sendiri diketahui meningkatkan sirkulasi darah ke area tempat cangkir diletakkan.
Ini dapat meredakan ketegangan otot, yang dapat meningkatkan aliran darah secara keseluruhan dan meningkatkan perbaikan sel.
Namun, dari berbagai riset yang dilakukan, ada sekitar 135 studi yang mengandung tingkat bias yang tinggi.
Masih perlu lebih banyak penelitian yang diperlukan untuk menilai keefektifan dari terapi bekam.
Walau beberapa orang melaporkan terjadi pusing, berkeringat, atau mual setelahnya, tapi tidak terlalu banyak efek samping dari terapi bekam ini.
Nah, bila memang anda percaya akan terapi ini, yang terpenting adalah mencari tahu secara detail tentang praktisi terapi bekam terlebih dahulu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "The Rock Pun Mencobanya, Apa itu Terapi Bekam?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/09/132415420/the-rock-pun-mencobanya-apa-itu-terapi-bekam?page=all.