“Hal yang hebat adalah ketika saya perlu memahami bagaimana bahan ini akan digunakan dalam pembuatan sepatu, saya memiliki rekan yang membuat sepatu yang bisa dihubungi dan kita berbicara tentang spesifikasi bahannya.”
Secara mengejutkan, Bolt Threads mampu mengembangkan Stan Smith baru secara khusus untuk kebutuhan klien Adidas hanya dengan panggilan telepon saja.
Bainbridge menyebutkan, kebutuhan material kulit untuk tas tangan tentu berbeda dengan sepatu.
“Kita seharusnya melakukan 10.000 langkah sehari, yang berarti setiap sepatu telah digunakan sekitar 10.000 kali dalam sehari.”
Proses kolaboratif inilah yang memungkinkan Mylo mengubah sains menjadi mode.
Mereka telah melakukannya dengan Stella McCartney sejak 2017, ketika pertama kali mulai mengembangkan tas Falabella berbahan dasar jamur, yang dipamerkan perdana setahun kemudian di pameran V&A Fashioned from Nature di London.
Bulan lalu Stella McCartney merilis pakaian pertama di dunia yang terbuat dari Mylo: atasan hitam dan celana utilitarian yang sensual namun atletis, menampilkan kulit jamur sebagai bahan dasarnya yang diletakkan di atas scuba nilon daur ulang.
Ini benar-benar-benar memberikan panggung bagi merek fesyen lainnya untuk mengikuti jejaknya menggunakan bahan-bahan yang menerapkan etos berkelanjutan.
Kemudian, Hermès baru-baru ini merilis tas yang terbuat dari miselium halus reishi sementara Allbirds telah mengumumkan rencana untuk mengembangkan sepatu baru menggunakan "kulit" yang berasal dari getah pohon karet.
Biaya produksi mahal
Menurut Bainbridge, penggunaan kulit alternatif ini masih terbatas hanya untuk produk kalangan atas saja, dikarenakan adanya hambatan dalam produksi pembuatan bahan jamur ini.