“Setiap kali menaikkan skala, tentu akan mengalami pergantian peralatan yang besar, dan itu mengubah proporsi campuran, lalu bisa mengubah segalanya tentang dinamika material,” kata Bainbridge.
Memiliki mitra yang berkomitmen tampaknya menjadi kunci utama untuk membawa kulit jamur ke masyarakat.
"Sekarang kami memiliki fasilitas produksi, kami akan segera mencapai titik di mana kami memiliki produksi skala besar," kata Bainbridge.
Bainbridge optimis tentang peluncuran Adidas ini menandai awal dari ekspansi tersebut untuk menjadi produk komersial.
Isu berkelanjutan
Di tengah industri fesyen yang semakin peduli dengan jejak lingkungannya, tidak heran kulit jamur menarik minat.
Dibandingkan dengan kulit hewan, yang mengkonsumsi sumber daya alam dalam jumlah yang signifikan dalam tahun produksi, Mylo diproduksi dalam dua minggu.
Meskipun ada banyak alternatif kulit non-hewani yang tersedia, sebagian besar terbuat dari plastik.
Tekstil berbasis miselium (bagian dari jamur) melibatkan metode pertumbuhan regeneratif dan mengandung lebih sedikit petrokimia daripada yang sintetis.
Dengan gaung isu berkelanjutan yang semakin kuat, ini adalah waktu yang tepat untuk meluncurkan produk dari jamur.
Jamur tidak hanya memuncak sebagai sumber bahan, tapi juga bermunculan dalam desain.
Mulai dari anting Chanel jamur kancing hingga lampu berbentuk jamur bermata lembut, hingga tas kulit berukir jamur Bella Hadid. Jamur telah menjadi motif andalan tahun lalu.
“Tanpa jamur, semua ekosistem akan mati,” kata Francesca Gavin, kurator Mushrooms: The Art, Design, dan Future of Fungi.
Hiruk pikuk mengenai jamur lebih dari sekadar berhubungan dengan alam, dan mewakili keinginan yang lebih besar untuk menemukan kenyamanan dalam kemanusiaan kita bersama.
“Jamur memberikan contoh indah tentang pentingnya alam yang menakjubkan bagi kehidupan manusia untuk berkembang.”
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketika Industri Fesyen Temukan Bahan Kulit Ramah Lingkungan dari Jamur", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/20/085131420/ketika-industri-fesyen-temukan-bahan-kulit-ramah-lingkungan-dari-jamur?page=3.