Orangtua harus tetap memotivasinya, bukan malah menyalahkan karena nilai yang didapatkan tidak sesuai harapan.
Beri tahu anak tentang perubahan hormonal, otak, dan fisik yang memengaruhi perilakunya.
Dengan begitu anak tidak berpikir diri mereka bodoh, melainkan sedang berkembang.
3. Bersikap penuh kasih sayang
Meskipun orangtua merasa frustasi menghadapi remaja laki-laki yang melawan, jangan lupa untuk tetap memperlakukannya penuh kasih sayang.
Ucapkanlah panggilan sayang padanya dan tunjukkan rasa sayang itu lewat tindakan.
Ingatkan anak jika orangtua tetap menyayanginya bagaimanapun keadaannya.
4. Pilih metode komunikasi yang tepat
Saat remaja laki-laki berbuat kesalahan, kebanyakan orangtua lebih memilih untuk mengomel dan memberikan ribuan wejangan.
Cara itu sama sekali tidak efektif. Alih-alih mengomeli, kenali metode komunikasi yang tepat sesuai kepribadian anak untuk membangun hubungan dengannya.
Entah dari segi waktu, nada suara, maupun kontak mata langsung.