Ilustrasi keamanan aplikasi
Ilustrasi keamanan aplikasi ( pixart)

Menimbang Keamanan & Kenyamanan untuk Wujudkan Layanan Tanpa Gangguan

9 Juli 2021 09:43 WIB

Mengacu pada hal ini, industri perbankan telah mengimplementasikan sistem keamanan yang canggih seperti autentikasi berlapis (multi-layered authentication) selama bertahun-tahun. Nasabah bisa mengenali autentikasi berlapis dengan mudah, misalnya ketika login ke aplikasi bank, mereka akan diminta untuk mengetik username dan password kemudian diikuti oleh autentikasi dua-faktor (two-factor authentication), pertanyaan keamanan, CAPTCHA atau biometrik (sidik jari atau pengenalan wajah). 

Meskipun sudah diimplementasikan secara sukses untuk mencegah penipuan online, solusi-solusi ini bisa mempersulit nasabah dan mengganggu pengalaman digital mereka secara keseluruhan.

 

Mengurangi Friksi pada Verifikasi Pengguna 

Ada beberapa aspek perbankan digital yang harus diperhatikan ketika hendak mengurangi friksi pada pengalaman pengguna, tapi verifikasi identitas selalu menjadi medan pertempuran tanpa henti dan berkepanjangan di industri ini. Untungnya, kemajuan pada solusi aplikasi web memungkinkan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk melindungi aplikasi perbankan terhadap meningkatnya gelombang lalu lintas internet palsu. Zelle adalah contoh bagus ketika perlindungan yang cerdas bekerja dengan baik ketimbang menambah friksi akibat malware menunggu pengguna mendapatkan sesi autentikasi aktif sebelum terjadinya transaksi penipuan. 

Teknologi AI bisa menentukan secara akurat dan real-time apakah request dari sebuah aplikasi dilakukan oleh manusia atau bot, sehingga bisa memebedakan antara penjahat atau individu yang memiliki otorisasi. Pendekatan ini bisa menghentikan traffic jahat tanpa menimbulkan friksi pada login untuk pengguna sah, dengan tambahan lapisan proteksi keamanan. 

Ketika bank atau institusi finansial memiliki visibilitas terhadap setiap interaksi yang dilakukan oleh pengguna sah secara menyeluruh, mereka juga bisa memperoleh pengetahuan yang berharga mengenai nasabah, memudahkan mereka dalam menciptakan pengalaman digital yang sesuai dengan kebutuhan, terpercaya, dan tanpa hambatan. 

Menjawab Kebutuhan Generasi Baru Pengguna yang Terhubung 

 

Perlombaan menuju adopsi pembayaran digital yang meluas tak hanya akan membentuk ulang sistem perbankan tradisional, namun juga pengalaman nasabah digital. Bank dan industri FSI harus fokus dalam memberikan pengalaman layanan merata yang cerdas, cepat, dan aman atau mereka akan tertinggal dari pesaing-pesaingnya di industri yang sama dan kompetitor non-finansial (seperti Gopay, OVO, Dana, dll) yang mentransformasi bisnis mereka dengan cepat. 

Sebab seperti inilah perbankan digital pascapandemi: sebuah proses perubahan (reinvent) yang terus terjadi. 

Artikel ini sudah tayang di https://infokomputer.grid.id/

Sumberinfokomputer.grid.id
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm