Ia menjelaskan, emosi yang tertumpuk itu pun menjadi meledak dan berdampak kepada orang lain, seperti relasi ke teman dan pasangan jadi berpengaruh.
"Terberat jadi ke kesehatan jiwanya. Bisa menjadi gangguan kesehatan jiwanya," kata dia.
Oleh karena itu, menurut dia, perlu ada sesi merefleksi diri dan berinvestasi pada kesehatan jiwa.
Ia menyarankan, saat ini sudah ada banyak webinar mengenai kesehatan jiwa. Atau, bisa juga dengan mendengarkan podcast mengenai kesehatan jiwa.
Salah satu usaha yang dilakukan Sehat Jiwa dan Bahagia adalah membentuk layanan Kelompok Dukungan Psikososial Ruang Jiwa.
Anggotanya dimasukkan ke kelompok berdasarkan rentang usia dan ketertarikan atau hobi, bukan atas dasar gangguan atau masalah yang dimiliki.
Pengaturan ini didasarkan pada pandangan bahwa anggota dapat saling mendukung teman-teman kelompok dan memberikan perspektif baru dalam memandang masalah bagi anggotanya.
Sementara itu, anggota kelompok juga akan mendapat akses ke Well-Being Curriculum yang membantu mereka mencapai kondisi hidup yang bermakna dan bahagia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berhenti Sejenak, Kesehatan Jiwa Perlu Langkah Nyata", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/10/060000220/berhenti-sejenak-kesehatan-jiwa-perlu-langkah-nyata?page=3.