SonoraBangka.id - Overthinking adalah istilah yang sering ditujukan pada orang-orang yang terlalu banyak berpikir.
Nah, jika mengalami ramainya pikiran atau istilah populernya overthinking ini pastilah tidak mengenakkan.
Apalagi kalau sampai overthinking yang kita alami memengaruhi juga aktivitas sehati-hari.
Duh, malah bikin panik dan cemas.
Lantas, gimana dong cara menghadapinya?
Menurut Adjie Santosoputro, Mindfulness Practitioner & Emotional Healer, alih-alih langsung beraksi menghindari, cobalah untuk mengamati keramaian pikiran yang kita alami.
“Melalui pendekatan mindfulness, kita berlatih untuk menyadari keramaian pikiran. Hanya sadari saja. Tidak perlu berusaha menghilangkan atau mengusir. Justru di pendekatan mindfulness, jika kita berusaha menghalau, malah semakin overthinking. Karena yang kita gunakan untuk menghalau overthinking adalah thinking juga,” jelas Adjie.
Cukup bayangkan Sahabat NOVA duduk mengamati di pinggir sungai.
Baik airnya kotor, bersih, atau arusnya sedang deras atau tidak, itu tidak akan memengaruhi Sahabat NOVA.
Nah, arus sungai ini melambangkan keramaian pikiran kita tadi.
Kita tidak perlu berkutat di dalamnya.
Cukup sadari dan amati saja.
Selain itu, ada dua latihan yang bisa kita lakukan.
Pertama dengan teknik grounding atau teknik menjangkarkan diri di saat kini.
Latihan ini bisa digunakan jika kita tiba-tiba hanyut terseret ramainya pikiran dan jadi cemas atau sedih.
Latihan ini bisa dilakukan menggunakan panca indra dan pola 5-4-3-2-1.
Misalnya, tulis atau ucapkan 5 hal yang kita lihat, 4 hal yang kita dengar, 3 hal yang kita cium, dan seterusnya.
Kedua, yakni latihan dengan bertanya pada diri sendiri tentang apa yang sedang kita lakukan saat overthinking datang.
Hal ini akan membuat kesadaran kita pulang kembali ke “aku di sini, kini.”
Jadi, dengan begitu, overthinking bisa dihadapi dengan baik.