3. Mengasuransikan dana pendidikan
Lim mengatakan, tingginya biaya pendidikan anak membuat kita perlu memikirkan opsi asuransi dana pendidikan.
Sehingga ketika orang tua sebagai pemegang polis harus berhadapan dengan berbagai risiko sehingga harus berhenti bekerja, sudah ada dana cadangan untuk pendidikan yang diasuransikan.
“Jadi kalau tiba-tiba orang tua terkena penyakit seperti stroke atau heart attack, financial planning menjadi penting. Jadi ketika orang tua tidak ada, sudah tahu harus gimana,” ujar Lim.
Selanjutnya, dana yang dialokasikan orang tua untuk asuransi pendidikan setidaknya sebesar 1 persen hingga 20 persen dari pendapatan.
“Asuransi itu kan sebenarnya risk management tool, dia bisa bantu ketika ada kejadian atau sesuatu,” ujar Lim.
Nah, semoga bisa direalisasikan ya?