Ilustrasi ibu hamil
Ilustrasi ibu hamil ( Getty Images/damircudic)

Besar Risikonya Bagi Ibu dan Bayi Jika Pilih -pilih Tanggal Melahirkan

7 November 2021 14:57 WIB

SonoraBangka.id - Di era sekarang ini, ibu melahirkan sudah lazim pilih-pilih tanggal.

Ada yang ingin tanggal kelahiran anaknya sama dengan tanggal kelahiran dirinya.

Bahkan ada juga yang ingin di pas kan dengan tanggal yang mengandung momen spesial tertentu.

Selain itu, ada juga alasan lainnya, yaitu ingin anaknya lahir di tanggal, bulan, dan tahun cantik. Atau supaya anaknya bisa memiliki shio tertentu.

Keinginan seperti itu sah-sah saja, dan wajar. Bagaimana jika diwujudkan?

Nah, hal inilah yang harus ditimang-timang telebih dahulu manfaat dan dampaknya.

Pasalnya memilih tanggal melahirkan itu mempunyai risiko tersendiri. Kecuali pilihan tanggalnya itu secara alami pas dengan waktunya si bayi lahir.

Tapi jika tidak, maka harus ditempuh beberapa usaha. Misal, jika ibu melahirkan normal, pastinya ibu harus dirangsang dengan induksi, supaya pas ditanggal yang diinginkan ibu bisa melahirkan.

Memang, indukasi persalinan merupakan cara untuk merangsang kontraksi rahim guna mempercepat waktu kelahiran bayi.

Cara tersebut biasanya dipakai bagi kehamilan yang sudah melebihi 40 minggu.

Kendati demikian, induksi juga sering digunakan bagi mereka yang menginginkan bayi lahir di tanggal tertentu dengan metode melahirkan normal.

Namun memakai metode induksi persalinan ini tidak sederhana karena risikonya tidak kecil.

Dokter spesialis kebidanan dari Siloam Hospital Semanggi Ardiansjah Dara Sjahruddin menjelaskan, risiko dari induksi persalinan salah satunya adalah kontraksi rahim yang terlalu kuat.

Kondisi tersebut meningkatkan risiko gagalnya janin dalam berkompensasi sehingga berakibat fatal. Selain itu ada risiko rahim sobek.

 

"Risiko induksi persalinan cukup besar, maka melakukannya pun tidak boleh sembarangan. Perlu diawasi secara intensif oleh dokter," tegas dokter yang akrab disapa Ardi ini.

Ardi mengatakan, sebagian orangtua menginginkan kelahiran anaknya di tanggal tertentu tanpa adanya alasan darurat.

Sehingga mereka pun tidak ragu untuk melakukan induksi persalinan tanpa mengetahui risikonya.

Padahal, induksi persalinan diutamakan bila risiko melanjutkan kehamilan lebih besar daripada mengakhirinya.

Kondisi-kondisi yang menyebabkannya, antara lain kehamilan lewat bulan, perkembangan janin terhambat, kelainan kongenital pada janin, dan ketuban pecah dini.

Untuk menekan risiko induksi persalinan, yang harus dilakukan adalah selalu memeriksa kontraksi rahim ibu serta memeriksa denyut jantung bayi setiap kali menambahkan oksitoksin.

Induksi pun perlu dilakukan oleh dokter spesialis kandungan, bukan bidan apalagi tenaga non-medis.

Bagaimana dengan Sesar?

Selain induksi, operasi sesar pun banyak ditempuh supaya anak bisa lahir di tanggal yang dinginkan.

Meski secara medis tidak melanggar aturan, melahirkan sesar tanpa indikasi tetap berisiko.

Ada banyak risiko yang harus ditanggung bila melahirkan secara sesar seperti waktu pemulihan lebih lama, penyembuhan luka, dan lainnya.

Sementera itu dalam agama Islam yang dianut mayoritas masyarakat Indonesia, melahirkan sesar dalam kondisi tidak darurat masih menjadi perdebatan, bahkan ada yang memfatwakan haram.

SumberHealth
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm