SonoraBangka.id - Setiap orang yang sedang melakukan aktivitas investasi tentu menginginkan keuntungan.
Namun, perlu diketahui bahwa dalam investasi itu berlaku aturan high return, high risk, yang berarti imbal hasil yang tinggi memiliki risiko yang tinggi juga.
Salah satu cara investasi bisa memberikan keuntungan yang optimal yaitu dengan mengetahui profil risiko investasi diri.
Pasalnya, dengan profil risiko, kita bisa mengetahui seberapa besar kita bisa menoleransi risiko.
Konsultan keuangan, Tejasari, CFP membeberkan alasan kita perlu mengetahui profil risiko.
"Dengan mengetahui profil risiko, kita bisa menjaga diri untuk tidak membeli produk investasi yang tidak sesuai profil risiko. Atau sebaliknya, membeli produk investasi yang sesuai profil risiko bisa mendapatkan return investasi yang optimal,” ujar Tejasari.
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi profil risiko seseorang, yakni umur, tujuan keuangan, kondisi keuangan, jangka waktu investasi, tingkat imbal hasil yang diinginkan, serta tingkat pengetahuan dan pengalaman keuangan.
Selain itu, ada tiga jenis profil risiko dasar yang perlu kita ketahui sebelum berinvestasi, yakni tipe konservatif, moderat, dan agresif.
Dikutip dari CerdasBelanja, berikut ini perbedaannya. Yuk, pahami agar makin pintar atur uang!
Saat berinvestasi, tipe konservatif tidak menginginkan uang yang diinvestasikan menjadi turun atau hilang.
Sehingga, orang bertipe konservatif pun tidak masalah jika mendapatkan imbal hasil yang relatif rendah.