"Dasarnya penjualan juga tidak mau jualan dengan harga tinggi. Tetapi memang mekanisme pasar yang menentukan," tambahnya.
Fajri menegaskan pihaknya tak akan tinggal diam untuk mengawasi harga sejumlah komoditi jelang puasa ramadhan dan lebaran, untuk tidak naik terlalu tinggi.
"Satgas pangan akan mengawasi, terkait potensi beberapa komodiri akan naik menjelang puasa dan lebaran ini. Kita akan mencoba mencarikan solusi mengendalikan harga ini. Naiknya jangan terlalu tinggi. Terutama dari daging sapi, kedelai, telur dan cabai," katanya.
"Kami akan mengontrol, karena alasan naik ini macam-macam. Tetapi kita akan pantau pasokanya dari badan karantina, dinas pertanian apakah jumlah pasokanya tetap atau memang terbatas. Ini perlu dilakukan pengendalian karena terkait kebutuhan masyarakat," jelasnya.
Diketahui untuk komoditi yang kembali naik baru-baru ini, yaitu daging sapi yang semula seharga Rp 125.000 per kilogram naik menjadi Rp 130.000 per kilogramnya.
Lalu, PT Pertamina melakukan penyesuaian harga gas elpiji ukuran 5,5kg dan 12 kg per 27 Februari 2022. Diberlakukan untuk Bright Gas 5,5 Kg seharga Rp 94.000 dan Bright Gas 12 Kg seharga Rp 197.000.
Harga tersebut berlaku di wilayah Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Sebulan Jelang Puasa Harga Barang Pokok di Bangka Belitung Alami Kenaikan, Ternyata Ini Penyebabnya, https://bangka.tribunnews.com/2022/03/02/sebulan-jelang-puasa-harga-barang-pokok-di-bangka-belitung-alami-kenaikan-ternyata-ini-penyebabnya?page=2.