Sedangkan, studi pada 2019 menunjukkan bahwa konsumsi lemak jenuh dan pemanis tambahan bisa meningkatkan kecemasan pada kelompok usia di atas 60 tahun.
2. Gula bisa melemahkan kemampuan untuk merespons stres
Konsumsi gula saat merasa cemas bisa menurunkan kemampuan tubuh untuk merespon stres dengan baik.
Gula akan membantu kita merasa lebih rileks karena menekan pusat hypothalamic pituitary adrenal (HPA) yang berfungsi mengontrol respon kita pada stres.
Peneliti di University of California melihat bahwa rasa tenang sementara yang disebabkan gula akan berdampak pada ketergantungan.
Nantinya, ketergantungan gula ini bisa berdampak pada obesitas dan penyakit kronis lainnya.
3. Gula bisa meningkatkan risiko depresi
Konsumsi gula berlebihan bisa menyebabkan ketidakseimbangan di dalam otak.
Hal ini bisa berisiko pada depresi dan untuk jangka lama bisa berakibat gangguan mental untuk sebagian orang.
Nah, akibat ini merupakan dampak jangka panjang yang disebabkan oleh gula.