Jual aset
Berebut pelanggan memaksa operator menjual layanan di bawah harga pokok, yang walau pendapatannya meningkat namun tidak bisa menutupi biaya modal dan biaya operasi.
Tetap merugi, atau untung sedikit tetapi tak cukup untuk perluasan jaringan ataupun kalau sesekali untung, itu didapat dari penjualan aset.
Dari lima operator, hanya Telkomsel mampu meluaskan jaringan, cakupan, dan untung. Mereka berhasil meraih 4 penghargaan sekaligus dari Ookla Speedtest Award 2021.
Fastest Mobile Network, Best Mobile Coverage, Top Rated dan Best Mobile Network. BTS (base transceiver station) Telkomsel paling banyak, 245.000 lebih membuat cakupannnya paling luas.
Sementara Indosat Ooredoo Hutchison 187.000 buah, XL Axiata 163.000 dan Smarftren 42.000 BTS.
Tidak pernah terjebak perang tarif, dengan 175,3 juta pelanggan Telkomsel meraih untung sekitaran Rp 25 triliun. Sekadar perbandingan, Indosat (2021 sebelum merger) dengan 60 juta lebih pelanggan untung Rp 6,7 triliun – setelah menjual ribuan menara dengan harga Rp 6,1 triliun – tahun 2020 rugi Rp 716 miliar.
XL Axiata tahun 2021 untung Rp 1,3 triliun, terbesar sejak 2013, pelanggannya 57,9 juta, membelanjakan modal (capex – capital expenditure) lebih besar demi kualitas jaringan dan digitalisasi, “Bukan untuk merespons persaingan tarif, tetapi lebih pada penciptaan nilai bagi pelanggan,” ujar Presdir dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini yang juga katanya, capex 2022 Rp 9 triliun.
UMKM di Indonesia tumbuh pesat seiring pandemi, ketika banyak orang kehilangan pekerjaan. Akhir 2021 ada 65 juta UMKM, 64% di antaranya dikendalikan perempuan.
Sumbangan reseller dan UMKM kepada produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 61,94 persen, sedikit di atas China yang 60 persen, Malaysia 38,2 persen, Vietnam 40 persen, UMKM India 37,54 persen.
KUR BSI
UMKM tumbuh karena paham memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan bisnis. Meski tidak semua operator mau menggandeng UMKM maju lewat layanan digital, karena “setoran” UMKM dianggap recehan, beda dengan korporasi besar.
Perhatian besar XL Axiata pada UMKM, terutama yang dimiliki perempuan, dengan memberi pelatihan dan pendidikan soal penggunaan teknologi digital agar wawasan pengusahanya lebih terbuka.
Mereka sudah mendidik lebih dari 400.000 pemilik UMKM, mendorong mereka memanfaatkan teknologi digital dan ada 40.000 UMKM didukung lewat Sisternet dan Sisterpreneur. Indosat Ooredoo Hutchison mengerahkan dana CSR (corporate soscial responsibility – tanggung jawab sosial perusahaan), menggandeng UMKM dan kaum perempuan untuk maju.
Mereka bekerja sama dengan Bank QNB untuk membantu permodalan UMKM. Telkomsel mengembangkan platform 99 persen Usahaku, mendorong pemberdayaan UMKM melalui pemanfaatan teknologi tepat guna.
Fitur Pemasokku pada platform ini memungkinkan UMKM memenuhi kebutuhan stok produk atau bahan baku dalam jumlah besar (grosir) lewat mitra supplier terpercaya.
Telkomsel membangun Platform 99% Usahaku untuk bantu UMKM dengan berbagai fitur dan solusi digital bagi peningkatan produktivitas, pinjaman modal, dan opsi pembayaran menggunakan uang elektronik, seperti LinkAja dan ShopeePay.
Bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) Telkomsel memudahkan UMKM yang tergabung di ekosistem bisnisnya mendapat kredit usaha rakyat (KUR) syariah lewat platform digital DigiPOS dan 99% Usahaku.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saran Jack Ma ke Jokowi, Besarkan UMKM", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2022/03/21/13380037/saran-jack-ma-ke-jokowi-besarkan-umkm?page=all#page2.