SonoraBangka.ID - Perusahaan besutan Mark Zuckerberg, Meta, akan memperketat aturan terkait informasi pengguna. Pengguna nantinya tidak akan lagi diperkenankan untuk membagikan alamat rumah meski alamat tersebut "tersedia untuk umum".
Alamat yang tersedia untuk umum ini salah satu contohnya adalah seperti alamat pejabat publik atau pulic figur atau alamat yang menjadi sorotan media.
Kebijakan tersebut merupakan respons perusahaan atas rekomendasi Dewan Pengawas Facebook.
"Meta harus melarang pembagian informasi mengenai tempat tinggal dan mencabut pengecualian bahwa informasi mengenai tempat tinggal bisa dibagikan jika sudah dikategorikan sebagai 'lokasi yang diketahui umum'," tulis Dewan dalam rekomendasinya.
Meta menyetujui permintaan tersebut. Perusahaan akan bersiap menerapkan rekomendasi tersebut secara penuh.
Kebijakan tersebut akan diterapkan setidaknya pada akhir tahun ini. Proses penerapan kebijakan akan dilaporkan setiap tiga bulan.
Dewan Pengawas yang memberi masukan kepada Meta, berpendapat bahwa peraturan soal berbagi alamat rumah di platform milik Meta masih sangat longgar. Sehingga dikhawatirkan adanya sejumlah pihak yang privasinya terganggu.
Meski melarang mengunggah alamat seseorang, Meta tidak akan mengambil tindakan jika ada pengguna yang mengunggah gambar properti seperti rumah, yang menjadi fokus pemberitaan di media.
Dalam laman resminya, Meta juga mengatakan sedang menguji cara agar pelaporan pelanggaran privasi lebih mudah.
Dirangkum dari TheNewYorkTimes, Sabtu (16/5/2022), Dewan Pengawas Facebook sendiri dibentuk pada 2020, dengan melibatkan 20 orang dengan latar belakang seperti eks pemimpin politik, jurnalis, aktivis hak asasi manusia, yang dipilih oleh Facebook pada waktu itu, untuk mengawasi kebijakan terkait konten.