Stablecoin adalah mata uang kripto yang dibuat agar memiliki nilai yang sama dengan aset tertentu, seperti mata uang yang diterbitkan negara (misalnya dolar AS/rupiah) atau komoditas lain seperti emas.
Stablecoin dibuat agar harga mata uang kripto bisa stabil. Sebab, jumlah stablecoin yang beredar di blockchain sama dengan jumlah uang resmi (mata uang terbitan negara) yang dimiliki oleh perusahaan.
"Harga Bitcoin masih bisa turun karena performa UST dan sentimen teknis yang memburuk, namun jika inflasi AS melambat, lingkungan (ekonomi) makro kemungkinan membaik dan harga akan turun," kata Hasegawa.
Pantauan dari situs Coinmarketcap saat artikel ini ditulis, harga Bitcoin dijual seharga 30.426 dolar AS (Rp 444,8 juta) per keping, turun lebih dari 16 persen dalam seminggu terakhir.
Sementara itu, harga Ethereum terpantau di angka 2.082 dolar AS (30,4 juta), turun hampir 24 persen dalam seminggu terakhir. Sementara Terra Luna dipatok seharga 0,0056 dolar AS (Rp 89) turun 98,50 persen dalam 24 jam terakhir. Masing-masing harga kripto ini sangat fluktuatif dan bisa berubah sewaktu-waktu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Bitcoin hingga Terra Luna dkk Terus Merosot, Ini Penyebabnya", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2022/05/13/15000037/harga-bitcoin-hingga-terra-luna-dkk-terus-merosot-ini-penyebabnya?page=all#page2.