Bukan Hanya Faktor Cuaca, Hama Hingga Penyakit Pun Pengaruhi Produksi Cabai Merah

SONORABANGKA.ID - Cuaca tak menentu menjadi salah satu diantara faktor penyebab harga cabai merah melonjak, pasalnya produksi cabai merah menjadi terkendala.

Dosen Agroteknologi Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung (UBB), Dr Eries Dyah Mustikarini menyebutkan, cabe merah merupakan tanaman holtikultura yang sangat penting bagi masyarakat Bangka Belitung yang dikenal menyukai cita rasa masakan pedas.

"Tanaman cabe sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dikembangkan di Bangka, masyarakat petani tanaman sayuran seperti di desa Balunijuk itu sudah cukup piawai dalam membudidayakan tanaman ini,"kata Eries, Rabu (8/6/2022).

Dia tak menampik, jika tanaman cabe ini sering menjadi kendala karena adanya perubahan cuaca yang menyebabkan munculnya hama dan penyakit tanaman.

"Hama dan penyakit tanaman akan sulit dikendalikan jika tanaman cabai ditanam terus-menerus pada lokasi yang sama. Sehingga disarankan untuk melakukan rotasi atau penggantian tanaman, agar bisa memutus siklus perkembangbiakan hama dan penyakit," katanya.

Rasa cabe di Bangka Belitung, dikatakan lebih pedas dibandingkan dengan cabai di daerah lain. Rasa pedas dari buah cabai dipengaruhi oleh genotip dan lingkungan.

Setiap genotip (bisa dibaca jenis) tanaman cabe memiliki tingkat kepedasan yang berbeda. Tapi bisa jadi rasa pedas ini juga diduga dipengaruhi oleh lingkungan, terutama lingkungan yang tercekam. Penelitian secara ilmiah tentang hal ini sampai sejauh ini belum dilakukan. Di Bangka Belitung ini ada cekaman tanah masam dan kekeringan," jelasnya.

Soal harga tanaman cabai yang meningkat tinggi disebabkan oleh sedikitnya produk cabai yang dihasilkan oleh petani.

Pada musim penghujan jumlah hama penyakit tanaman cenderung meningkat, hingga dapat menurunkan produksi buah cabe yang dihasilkan oleh petani.

Tips yang dapat dilakukan agar harga cabai tidak meningkat secara fluktuatif adalah dengan menjaga kesinambungan produksi dari petani cabai, yang bisa dilakukan dengan cara melakukan penanaman secara bergiliran antar anggota kelompok tani.

"Harapannya lahan dilakukan rotasi penanaman dengan jenis tanaman lain yang memiliki serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang berbeda. Pergiliran tanaman akan membantu memutus perkembangan hama dan penyakit yang terus-menerus menyerang tanaman cabai," tambahnya.

Tag: