SONORABANGKA.ID - Adalah Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Firman Shantyabudi mengimbau pengendara sepeda motor untuk tidak mengenakan sandal jepit saat berkendara.
Tujuannya ialah untuk meminimalisasi fatalitas kecelakaan di jalan. Sebab, kalau terjadi kecelakaan, sandal jepit tak mampu melindungi kaki dengan baik. Pengendara motor dianjurkan untuk memakai sepatu yang menutup kaki.
Budiyanto, pemerhati masalah transportasi dan hukum, mengatakan, imbauan tersebut patut diapresiasi karena memakai sandal jepit saat naik motor memang tidak aman.
Tapi, bagaimana dari aspek hukumnya, apakah hukum di Indonesia memperbolehkan pengendara motor memakai sandal jepit? Hal ini penting supaya tidak ada bias dengan fakta di lapangan.
"Imbauan Korlantas untuk tidak menggunakan sandal jepit ketika sedang mengendarai sepeda motor sudah tepat dari aspek keselamatan berkendara," kata Budiyanto dalam keterangan resmi, Jumat (17/6/202).
"Walaupun memang dari aspek hukum mengendarai sepeda motor dengan sendal jepit belum ada aturan hukum yang mengatur," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Jamal Alam menyampaikan, penggunaan sandal jepit pada saat mengendarai motor tidak akan kena tilang karena cuma bersifat imbauan.
"Penggunaan sandal jepit pada saat mengendarai, khususnya sepeda motor, bukan merupakan pelanggaran lalu lintas, sehingga tidak bisa ditilang," kata Jamal.
Maka dari itu, penindakan pada pemotor yang pakai sandal jepit hanya berupa imbauan. Tindakan tersebut dilakukan demi keamanan dan keselamatan berkendara.
Imbauan atau teguran diberikan karena naik motor memang memerlukan perlengkapan yang bisa memberikan rasa nyaman dan keselamatan, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.