PLN Uiw Babel Jalin Kerjasama dengan Pemkot Pangkalpinang
PLN Uiw Babel Jalin Kerjasama dengan Pemkot Pangkalpinang ( Ist)

PLN UIW Babel Gandeng Pemkot Pangkalpinang Kembangkan Bahan Bakar Jumputan Padat untuk Co-firing PLTU

13 Juli 2022 06:29 WIB

Bahan bakar jumputan padat adalah bahan bakar yang berasal dari limbah (sampah) yang telah melalui proses pemilahan dan homogenisasi menjadi ukuran butiran kecil atau dibentuk menjadi pelet yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil.

Jumputan tersebut diolah melalui Teknologi Biodrying atau melalui Teknologi Maggot. Teknologi Biodrying adalah dekomposisi zat organik secara parsial dengan memanfaatkan panas yang dihasilkan oleh mikroorganisme dibantu aerasi untuk menghilangkan kelembaban.

Teknologi maggot adalah dekomposisi zat organik dengan memanfaatkan belatung lalat Black Soldier Fly (BSF).

Saat ini, uji coba co-firing biomassa bahan bakar jumputan padat memanfaatkan pengolahan sampah dengan skala riset 5 ton per hari. Jumlah tersebut harapannya dapat terus berkembang sesuai dengan uji coba yang dilakukan.

Sebagai informasi, bahan bakar jumputan padat adalah bahan bakar yang berasal dari limbah (sampah) yang telah melalui proses pemilahan dan homogenisasi menjadi ukuran butiran kecil atau dibentuk menjadi pelet yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil.

Jumputan tersebut diolah melalui Teknologi Biodrying atau melalui Teknologi Maggot. Teknologi Biodrying adalah dekomposisi zat organik secara parsial dengan memanfaatkan panas yang dihasilkan oleh mikroorganisme dibantu aerasi untuk menghilangkan kelembaban.

Teknologi maggot adalah dekomposisi zat organik dengan memanfaatkan belatung lalat Black Soldier Fly (BSF).

Saat ini, uji coba co-firing biomassa bahan bakar jumputan padat memanfaatkan pengolahan sampah dengan skala riset 5 ton per hari. Jumlah tersebut harapannya dapat terus berkembang sesuai dengan uji coba yang dilakukan.

PLN menargetkan peningkatan kapasitas Pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) menjadi 16 Giga Watt (GW) pada tahun 2024.

Seperti diketahui, co-firing merupakan proses penambahan biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial atau bahan campuran batubara di PLTU. PLN berencana untuk dapat melakukan co-firing pada 52 lokasi PLTU batu bara eksisting sampai dengan tahun 2024.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm