Ilustrasi batu ginjal.
Ilustrasi batu ginjal. ( )

6 Cara Sederhana Cegah Pembentukan Batu Ginjal,Jangan Lagi Anggap Remeh

21 Juli 2022 10:10 WIB

Bangkasonora.ID - Batu ginjal adalah salah satu penyakit yang bisa terjadi pada ginjal.

Dilansir dari laman Halodoc.com, penyakit satu ini disebabkan oleh penumpukan limbah tubuh yang berbentuk kristal di ginjal.

Asam oksalat dan kalsium adalah dua zat yang biasanya membentuk batu ginjal dan menyumbat saluran ginjal.

Biasanya batu ginjal menimbulkan gejala, seperti sering buang air kecil dan terasa sakit, nyeri pada perut bagian bawah, samping, dan pinggang.

Selain itu, pasien batu ginjal juga bisa mengalami mual dan urine yang jumlahnya sedikit.

Tentunya teman-teman tak ingin hal ini terjadi pada tubuh, kan? Karena itu, cari tahu cara mencegah pembentukan batu ginjal di tubuh, yuk!

1. Tetap Terhidrasi

Mengutip Urology Care Foundation, faktor penyebab utama batu ginjal adalah volume urine rendah yang terus-menerus.

Volume urine yang rendah biasanya disebabkan oleh kondisi tubuh yang dehidrasi karena tidak minum cukup cairan, olahraga berat, bekerja, atau tinggal di tempat yang panas.

Saat volume urine rendah, urine pekat dan berwarna gelap. Urine yang pekat berarti ada lebih sedikit cairan untuk menjaga agar garam tetap larut.

Urine yang normal biasanya berwarna kuning pucat.

Dikutip dari Medical News Today oleh Kompas.com, ketika urine mengandung lebih banyak cairan, kecil kemungkinan mineral dan garam akan berikatan dan membentuk batu ginjal.

Penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih sesuai anjuran Kementerian Kesehatan, yaitu 8 gelas berukuran 230 ml atau total 2 liter per hari.

Cairan tubuh juga bisa diperoleh dari makanan, terutama buah dan sayur, seperti bayam dan semangka yang mengandung 90 persen air.

Dengan memenuhi kebutuhan cairan tubuh, kita bisa mengurangi risiko pembentukan batu ginjal.

2. Jangan Anggap Remeh Keringat

Mengutip National Kidney Foundation, berkeringat membuat kita kehilangan cairan tubuh dan menyebabkan produksi urine lebih sedikit.

Semakin banyak kita berkeringat, bisa semakin sedikit kita buang air kecil.

Hal itu memungkinkan mineral penyebab batu ginjal mengendap di ginjal dan saluran kemih.

Salah satu langkah terbaik yang bisa kita lakukan untuk mengurangi risiko pembentukan batu ginjal adalah dengan cukup minum air.

Jadi, pastikan untuk tubuh tetap terhidrasi dengan baik, terutama saat melakukan olahraga atau aktivitas yang bisa mengeluarkan banyak keringat.

3. Kurangi Asupan Garam

Mengutip Medical News Today, natrium atau garam bisa menyebabkan retensi air (kelebihan air) dan menyebabkan tubuh dehidrasi.

Sehingga, penting untuk mengurangi asupan garam agar bisa mengurangi risiko pembentukan batu ginjal.

Kementerian Kesehatan telah memberikan batas konsumsi garam sebanyak 5 gram/orang/hari (1 sendok teh/orang/hari) atau setara 2000 mg natrium/orang/hari.

4. Batasi Kandungan Kalsium Oksalat

Mengutip Medical News Today, jenis batu ginjal yang paling umum melibatkan kalsium oksalat.

Satu studi tahun 2014 memeriksa hampir 44.000 batu ginjal dan menemukan bahwa 67 persen terdiri dari kalsium oksalat.

Dokter biasanya hanya merekomendasikan pembatasan asupan oksalat bagi orang yang berisiko tinggi mengalami pembentukan batu ginjal atau mereka yang memiliki kadar oksalat tinggi.

Namun, makanan kaya oksalat bisa dilakukan bersama dengan kalsium untuk mengurangi risiko pembentukan batu ginjal.

Hal itu agar oksalat dan kalsium lebih mungkin saling mengikat di perut dan usus, sebelum mencapai ginjal.

Contoh makanan yang tinggi kalsium oksalat adalah kentang, kedelai, bayam, seledri, cokelat, jeruk, jenis buah berry, teh, dan masih banyak lagi.

5. Jangan Berlebihan Konsumsi Kafein

Kafein bisa mempercepat metabolisme dan bisa menyebabkan dehidrasi.

Penting untuk diingat bahwa soda, cokelat, teh, dan minuman energi tertentu juga bisa mengandung kafein.

Jadi, kita perlu menghindari konsumsi kafein berlebihan untuk mengurangi risiko pembentukan batu ginjal.

6. Hindari Makan Manis

Mengutip Medical News Today, beberapa penelitian telah mengaitkan minum minuman manis, terutama yang mengandung sirup jagung fruktosa tinggi, dengan pembentukan batu ginjal.

Setidaknya setengah dari asupan cairan seseorang harus berupa air murni.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minuman minuman manis dan soda bisa meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal, sama seperti minuman berkafein.

Jadi, hindari minuman manis untuk mengurangi risiko pembentukan batu ginjal.

Ciri-Ciri Sakit Pinggang Karena Penyakit Ginjal

Dilansir dari Healthline oleh Kompas.com, inilah tiga ciri sakit pinggang yang disebabkan oleh penyakit ginjal:

1. Lokasi Nyeri

Penyakit ginjal biasanya menimbulkan rasa sakit di pinggang pada bagian kiri atau kanan panggul. Namun nyeri juga bisa dialami di kedua bagian.

Biasanya rasa nyerinya berada tepat di kanan atau kiri tulang belakang yang terletak di bagian bawah tulang rusuk dan pinggul.

2. Jenis Nyeri

Orang yang mengalami sakit pinggang karena penyakit ginjal biasanya merasakan nyeri yang terus menerus.

Jika sakit pinggang bisa muncul dan hilang di beberapa waktu, tapi tidak dengan nyeri yang disebabkan oleh sakit ginjal.

Untuk yang mengalami infeksi ginjal, biasanya saat bergerak tidak akan menimbulkan rasa sakit yang berlebihan.

Namun jika kita mengalami batu ginjal, nyeri bisa terasa semakin menyiksa jika kita bergerak.

Bahkan rasa nyeri bisa menyebar ke perut bagian bawah hingga paha bagian dalam.

3. Tingkah Keparahan Nyeri

Tingkat keparahan nyeri tentunya dipengaruhi juga oleh kondisi penyakit ginjal yang dialami.

Biasanya akan terasa sangat sakit dan tak kunjung reda sebelum ditangani dengan baik.

Gejala Penyakit Ginjal Lainnya

Selain sakit pinggang, penderita sakit ginjal juga bisa mengalami:

- Demam hingga menggigil

- Mual dan muntah

- Warna urine keruh

- Sakit saat buang air kecil

- Urine berdarah

- Keluar batu-batu kecil saat buang air kecil, dan lain-lain.

Kalau sudah muncul gejala-gejala tadi, sebaiknya segera periksa ke dokter agar mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

(Penulis: Sarah Nafisah, Shintaloka Pradita Sicca)

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm