Aku pun tersadar bahwa tidak sepatutnya saya memberikan respon seperti itu. Bahkan kesadaran saya kian meningkat ketika membaca sebuah quote bijak dari suatu postingan sosial media,
Jangan pernah rusak kebahagian orang lain
Andaipun aku berada di posisi orang tersebut yang hanya sekedar meluapkan kebahagiaan atau pencapaian namun justru mendapatkan respon seperti di tulisan awal tentu akan menyakitkan.
Seiring waktu pun saya berusaha kian mendewasakan pikiran agar lebih melihat dari sisi positif dari cerita atau postingan orang lain. Respon seperti di atas menandakan kita lebih melihat arah negatif.
Ada beberapa hal yang bisa mengubah mindset tersebut. Apa saja itu?
1. Jangan Buat Standar Kebahagiaan
Tanpa disadari, banyak dari kita yang berusaha menciptakan standar tersendiri tentang kebahagiaan.
Bahagia bagi kita seperti memiliki tabungan banyak, punya usaha sendiri, punya kendaraan, rumah, bisa jalan-jalan kemanapun yang tanpa perlu berhutang, beli apapun yang disuka dan sebagainya.
Postingan Kebahagiaan Tentang Kuliner Yang Disuka. Sumber Portal Madura
Ternyata standar kebahagiaan yang kita buat lebih berupa materi yang sekedar untuk memuaskan diri. Nyatanya ada orang yang memiliki standar kebahagiaan berbeda.
Ada nenek yang sangat bahagia ketika dikunjungi oleh cucu tercinta, ada suami yang begitu bahagia mendengar si istri tengah hamil, ada mahasiswa bahagia ketika skripsinya di setujui untuk sidang, ada kompasianer bahagia ketika artikelnya jadi Headline dan sebagainya.