2. Museum dengan Metode Belajar
Apabila kamu untuk pertama kalinya hendak mengajak anak mengunjungi museum, pilih lokasi dengan metode belajar.
Contohnya adalah Museum Layang-Layang dan Museum Wayang, di mana ada ruang bagi anak-anak untuk membuat layang-layang atau wayangnya sendiri.
Sebagai tahap pengenalan, hindari membawa anak ke museum yang hanya memajang display saja.
3. Museum yang Interaktif
Agar anak tidak merasa bosan, Kartum juga menyarankan supaya orang tua memilih museum yang interaktif.
Seperti kita tahu, hampir semua museum memajang tulisan "Jangan Disentuh" pada barang-barang bersejarah yang ditampilkan.
Kartum menuturkan bahwa hal tersebut bisa membuat jarak untuk anak, yang bisa berujung pada rasa enggan untuk pergi ke museum lagi.
Padahal, ada banyak jenis museum yang interaktif di mana anak dapat belajar dengan menyentuh dan berpartisipasi.
Salah satunya adalah Museum IPTEK di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Museum Bank Indonesia.
4. Berikan Kebebasan pada Anak
Tips terakhir, yaitu membiarkan anak bebas mengeksplorasi dan berjalan-jalan mengelilingi museum.
Kamu sebagai orang tua cukup mengawasi saja, dan usahakan untuk tidak memaksanya berhenti atau berdiam diri saja.
Sikap yang demikian malah akan membuat anak bosan dan mungkin enggan menjelajahi museum.
Selain tips di atas, yang perlu kamu catat adalah meriset tentang museum yang akan dikunjungi terlebih dulu.
Dengan begitu, kamu bisa menceritakan kepada anak tentang sejarah museum sebelum atau pada saat mengunjunginya.
Kalau tak sempat, kamu bisa memakai jasa pemandu museum untuk memberikan penjelasan selagi berkeliling bersama anak.
Jadi bagaimana? sudah punya rencana museum apa yang akan kamu kunjungi bersama buah hati?
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/533431758/libur-hari-kemerdekaan-ri-ini-tips-ajak-anak-ke-museum-agar-tak-bosan?page=all