Seminar Development of Indonesia's Blue Economy Roadmap para Delegasi G20 Belitong digelar di BW Suite Hotel Tanjungpandan, Belitung, Rabu (7/6/2022).
Seminar Development of Indonesia's Blue Economy Roadmap para Delegasi G20 Belitong digelar di BW Suite Hotel Tanjungpandan, Belitung, Rabu (7/6/2022). ( Ist/ Herman)

Pj Gubernur Babel Sebut Topik Seminar Side Event G20 Blue Economy Relevan Dengan Indonesia

7 September 2022 17:32 WIB

SONORABANGKA.ID - Seminar Development of Indonesia's Blue Economy Roadmap para Delegasi G20 Belitong digelar di BW Suite Hotel Tanjungpandan, Belitung, Rabu (7/6/2022).

Pertemuan Development Miniterial Meeting (DMM) yang dihadiri oleh 22 negara ini, membahas pembangunan ekonomi berkelanjutan, khususnya di sektor kelautan (maritim) atau dikenal dengan blue economy.

Dalam kesempatan itu, Pj. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Ridwan Djamaluddin mengatakan Blue Economy (Ekonomi Biru) sangat relevan bagi Indonesia dan Bangka Belitung khususnya, merupakan wilayah Kepulauan.

"Sekali lagi, selamat datang di provinsi Bangka Belitung, salah satu Provinsi Kepulauan di Indonesia. Jadi, Blue Economy (Ekonomi Biru) sangat relevan bagi kami. Sesuatu yang luar biasa bagi kami, bisa menjadi tuan rumah Development Working Group G20 ini dengan slogan “Recover together, Recover Stronger," terang Pj Gubernur Ridwan Djamaluddin.

Menurutnya, event G20 di Indonesia ini bisa mendorong upaya kerjasama bagi pemulihan ekonomi global, yang mana dalam hal ini Indonesia berupaya mendorong melalui memajukan Ekonomi Biru.

"Sehubungan dengan event ini, Indonesia dalam upaya memajukan “ekonomi biru” sejalan dengan MDGs (Millennium Development Goals - red) yang dicanangkan oleh PBB dengan didukung oleh pariwisata, teknologi dan inovasi energi," ungkap Ridwan.

Pj Gubernur Ridwan Djamaluddin menegaskan, sejarah menunjukkan bahwa laut telah menjadi urat nadi kehidupan di Indonesia sejak lama.

"Selama berabad-abad, laut merupakan tumpah darah Indonesia, tertuang dalam lagu “nenek moyangku seorang pelaut”. Pelayaran Indonesia telah tercatat sejak abad ke-5 sebelum Masehi, jauh sebelum bangsa Eropa menemukan Afrika, Jauh sebelum Admiral Cengho dan pelaut China mencapai Semarang pada abad ke-14," kata Ridwan.

Ia juga menyebut bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan dan negara nelayan terbesar kedua setelah China.

Untuk itu, topik diskusi yang dicanangkan ini begitu erat dengan Indonesia. Ditambah lagi, ini sejalan dengan program ekonomi maritim yang diusung Presiden RI Joko Widodo. Di mana pemerintah berupaya untuk memperbaiki pengelolaan sektor biru melalui pendekatan berbasis spasial, yakni Kawasan Pengelolaan Perikanan dan Kawasan Konservasi Perairan.

"Kami menantikan diskusi produktif terkait bagaimana kami bisa bermitra secara lebih efektif, guna memajukan ekonomi biru yang berkelanjutan ini," ujar Pj Gubernur.

Ridwan berharap dengan adanya acara ini, dapat menambah koneksi dan memicu kolaborasi, juga sinergi yang baik untuk Indonesia dengan negara-negara G20 yang hadir.

"Terakhir, saya ingin berterima kasih kepada Anda semua yang telah bekerja tanpa lelah untuk mensukseskan acara ini. Saya juga ingin mengundang peserta delegasi untuk berkunjung dan menghabiskan waktu di Bangka Belitung dan lihat sendiri potensi ekonomi biru di Provinsi in," pungkasnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm