Selain itu, dirinya juga memohon bantuan para kades agar dapat meningkatkan produktivitas masyarakat. Jangan sampai masyarakat Kep. Bangka Belitung terfokus pada pertambangan dan melupakan kegiatan bertani, nelayan, dan juga peternakan.
"Mari berganti peran. Mohon dibantu bapak/ibu untuk mengampanyekan hal ini, lakukan bersama-sama dan jadikan masyarakat kita produktif," tambahnya.
Kemudian, peran para kades juga perlu untuk mengangkat dan mempromosikan potensi lokal Kep. Bangka Belitung seperti contohnya, kuliner. Serta menanami lahan-lahan kritis akibat pertambangan untuk mendorong program Hijau Biru Babelku baik di darat ataupun di laut.
Di akhir acara, Pj Gubernur Ridwan mengungkapkan rasa senangnya karena para Kades peserta rakor, khususnya yang sudah tidak melanjutkan, masih berbesar hati dan meluangkan waktu untuk berkumpul di sini. Baginya, ini adalah tanda-tanda positif dimana sejatinya menjadi kepala desa merupakan bentuk pengabdian.
Sementara itu Ketua DPC ASDESI Bangka Barat, Beny Asbandi menyampaikan bahwa acara rakor ini juga merupakan acara silaturahmi sekaligus perpisahan antara Kepala Desa dan Pj Kepala Desa yang hadir.
Dikatakan perpisahan karena, dari 60 desa yang ada di Kabupaten Bangka Barat, 55 desa di antaranya, pada tanggal 26 Oktober 2022 lalu, telah menyelenggarakan Pilkada serentak. Dari 55 desa tersebut, 22 kepala desa yakni yang hadir di sini, ada pj kadesnya. Karena kades dari 22 desa tersebut telah habis masa baktinya sejak 2 tahun bahkan lebih.
Sedangkan 33 kepala desa lainnya masih menjabat (petahana) hingga 6 Desember 2022 mendatang. Dari 55 desa itu juga, ada 13 kepala desa lama yang tidak mencalonkan lagi, dan ada 13 kepala desa yang terpilih kembali. Sedangkan yang lainnya tidak terpilih lagi.
"Untuk itu kami berharap kepada Pak Gubernur agar dapat memberikan arahan serta bimbingan kepada kami, terkait beberapa kelompok kades di sini, agar ke depannya langkah kami lebih terarah, baik bagi kades terpilih maupun yang sudah tidak terpilih lagi," harapnya.