Ibu rumah tangga itu juga membeberkan, butuh waktu lima tahun melihat Bunga Bangkai mekar. Dan ketika telah mekar itu pun hanya bertahan sekitar satu minggu saja.
Menariknya ketika proses pemekaran, bau busuk tercium jelas menusuk hidung.
Serangga dan lalat pun tampak menghinggapi seluruh tangkai dan kuncup Bunga Bangkai itu.
Lebih lanjut, kata Erna mekarnya Bunga Bangkai ini merupakan untuk kedua kalinya terjadi di kediamannya. Pasalnya lima tahun silam, bunga dengan nama latin Amorphophallus titanum Becc, itu sudah mekar terlebih dahulu.
"Di Kampung Dul ini ada beberapa warga yang menanam, tapi bibitnya itu dari saya semua, karena lima tahun lalu itu pernah mekar juga, dan akhirnya mati kemudian muncul bibit umbinya dan ditanam baru lagi," jelasnya.
Masih jelas dibenak Erna ketika kemunculan Bunga Bangkai Raksasa itu untuk perdana kali pada tahun 2017.
Saat itu kediamannya geger dikunjungi orang, bahkan warga dari luar daerah seperti Toboali, Koba pun berbondong-bondong untuk melihat Bunga Endemik Sumatera itu.
"Karena tumbuhan ini termasuk langka, jadi saat itu wajar banyak yang lihat, karena saya yang pertama kali punya Bunga ini di Kampung Dul dapat bibit dari suami," jelasnya.
Namun, diakuinya untuk saat ini ,euforia masyarakat untuk melihat Bunga Bangkai tak seramai ketika tahun 2017 lalu.
"Karena ada yang menanam juga, mungkin sudah biasa bagi warga jadi mereka tidak penasaran lagi," jelasnya.