SonoraBangka.id - Saat ini filter media sosial seperti Instagram dan TikTok kini semakin diminati karena dianggap lucu atau mempercantik wajah asli.
Namun, adanya tren filter seperti mengubah wajah orang tua menjadi kuda dapat menyebabkan anak balita ketakutan.
Orang tua merekam reaksi anak-anak mereka untuk mengamati transformasi yang terjadi pada filter secara real-time di layar ponsel.
Setelahnya, orang tua justru menganggap reaksi anak sebagai lelucon dan mem-posting video untuk mendapatkan perhatian publik.
Masalahnya, reaksi anak-anak sering kali ekstrem seperti ketakutan, berlari, tiba-tiba menangis, atau memukul.
Meski bagi orang dewasa tren filter media sosial menyenangkan, tetapi hal ini berpotensi menimbulkan trauma pada anak.
Anak balita menganggap filter itu nyata
Kamala London, PhD, seorang profesor psikologi di University of Toledo, AS, mencatat bahwa pikiran anak balita berbeda dengan orang dewasa.
"Ketakutan yang dialami anak-anak karena filter dapat memiliki efek berbeda pada pikiran mereka yang sedang berkembang," ujar Kamala, mengutip Fatherly.
Menurut Kamala, anak balita masih berada pada tahap belajar memahami simbol, termasuk gambar palsu atau nyata.
Tak heran, banyak anak balita yang menganggap segala sesuatu nyata dan serius, meskipun itu hanya ada di imajinasi mereka.
"Memahami filter membutuhkan pengembangan yang lebih lama, dan memahami sifat representasi filter membutuhkan lebih banyak pembelajaran dan pengalaman," jelas Kamala.
Seiring kemajuan teknologi, satu hal yang membuat filter media sosial begitu memikat adalah tampilannya seperti aslinya.
Sehingga, lanjut Kamala, anak balita sering menanggapi filter seolah-olah itu nyata karena belum bisa membedakan dengan peristiwa sebenarnya.
"Memberikan layar kepada balita dan membiarkan mereka ketakutan dengan filter merupakan pelanggaran terhadap kepercayaan balita," imbuhnya.
Akibat trauma filter media sosial, anak yang sudah mulai memahami gambar asli dan palsu pun masih dapat menunjukkan respons ketakutan.
"Ketakutan dapat melibatkan reaksi batang otak secara instan, memicu respons melawan atau lari, atau membuat anak tidak bisa bergerak," jelas Kamala.
Nah sebaiknya jangan memaksakan filter Instagram pada anak kecil untuk iseng, carilah pilihan hiburan sebagai sarana bermain dan belajar anak ya.
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/533277615/waspadai-psikolog-ungkap-dampak-menakuti-anak-dengan-filter-instagram?page=all