SonoraBangka.id - Banyak cara untuk merayakan pergantian tahun, salah satunya adalah dengan makan, liburan, hingga bermain kembang api.
Ya, tinggal hitungan jam lagi menuju tahun baru 2023. Apakah teman-teman sudah menyiapkan pesta perayaan tahun baru?
Bermain kembang api memang seru dan menyenangkan, tapi sebaiknya ketahui juga dampak buruk dari kembang api.
Sebab, biasanya kembang api mengandung bahan mudah terbakar (bubuk mesiu) sehingga bisa menimbulkan ledakan atau percikan.
Warna kembang api juga sangat beragam, ada yang berwarna biru, kuning, merah, hijau, dan lain sebagainya.
Karena percikan dan perbedaan warna ini, kembang api sangat cantik saat dinyalakan di malam hari.
Namun, dibalik keindahan yang diciptakan oleh kembang api, ternyata ada dampak buruknya juga, teman-teman.
Sebelum mengetahui dampak buruknya, kita cari tahu dulu awal mula kembang api diciptakan, yuk!
Bagaimana Sejarah Munculnya Kembang Api?
Menurut para ahli sejarah, kembang api berasal dari Tiongkok. Negara ini banyak memproduksi dan mengekspor kembang api ke banyak negara.
Dikuti dari Kompas.com, kembang api pertema ditemukan pada awal tahun 200 Sebelum Masehi.
Saat itu, masyarakat Tiongkok menemukan petasan yang berasal dari bambu direbus dan diisi sejumlah zat tertentu hingga akhirnya meledak.
Campuran zat itu antara lain seperti arang, belerang, dan saltpeter atau potasium nitrat dan dimasukkan ke dalam bambu.
Namun sumber lain menyebut orang yang mencampurkan berbagai bahan itu adalah seorang ahli kimia.
Dengan berbagai bahan yang tercampur, saat bambu dilemparkan benda itu dilemparkan ke api, bambu akan meledak.
Pada saat itu penggunaan petasan itu dilakukan hanya untuk ritual pengusiran roh jahat. Lama kelamaan jadi cikal bakal kembang api.
Awalnya kembang api dibuat dengan bahan pembungkus bambu, seperti membuat petasan, teman-teman.
Lalu, lama kelamaan masyarakat Tiongkok mulai menggunakan tabung kertas untuk membungkus bahan-bahan pembuat kembang api.
Kembang api buatan Tiongkok pun mulai digunakan dalam berbagai acara, termasuk tahun baru.
Bahkan perayaan acara besar lain seperti tahun baru juga tidak jarang turut menghadirkan pesta kembang api.
Dampak Buruk Kembang Api
1. Luka Bakar
Kembang api punya tipe dan jenis yang sangat beragam. Ada yang bisa digantung, dipegang dengan tangan, hingga diarahkan.
Namun, keberagaman ini memiliki bahayanya sendiri-sendiri ketika dinyalakan, terutama kembang api yang dipegang oleh tangan.
Risiko terburuknya, kembang api bisa meledak dan mengenai tangan orang yang memeganya sehingga terjadi luka bakar.
Percikan kembang api juga bisa melukai orang lain, terlebih pada kembang api yang harus dilempar saat dinyalakan.
2. Polusi Suara
Bukan hanya udara, tanah, dan air saja yang bisa mendapatkan polusi lingkungan, teman-teman.
Ada juga polusi suara yang disebabkan oleh suara-suara bising yang dapat mengganggu ketenangan.
Beberapa tipe kembang api bisa menimbulkan suara yang keras sehingga bisa mengganggu orang-orang yang berada di lingkungan sekitar.
Apabila ada orang dengan serangan jantung maupun epilepsi, gejala mereka bisa kambuh akibat suara keras dari kembang api.
Demi kebaikan bersama, beritahu kepada tetangga sekitar bahwa teman-teman akan bermain kembang api dan ajak warga untuk saling menjaga.
Atau teman-teman juga bisa bermain kembang api di lapangan wilayah terbuka yang jauh dari rumah warga.
3. Polusi Udara
Selain menghasilkan polusi suara, kembang api yang terbakar akan menghasilkan zat-zat sisa yang menjadi polusi udara.
Misalnya seperti sulfur dioksida, karbon dioksida, karbon monoksida, alumunium, mangan, hingga kadmium.
Senyawa-senyawa ini bisa mencemari udara dan bisa menyebabkan batuk dan sesak napas.
Lebih dari itu, senyawa ini juga bisa menyebabkan asma, penyakit paru-paru kronis, indeksi saluran napas, hingga kanker paru-paru.
Polusi udara akan semakin meningkat jika kembang api yang dinyalakan semakin besar, seperti dalam lingkup kota.
4. Pencemaran Air
Sisa pembakaran kembang api dan debu yang jatuh dari langit bisa turun ke perairan seperti sungai dan tempat penampungan air.
Hal ini cukup berbahaya jika diminum karena kembang api mengandung perklorat yang mudah larut dalam air.
Senyawa itu cukup berbahaya karena bisa menghambat pengambilan iodine oleh kelenjar tiroid.
5. Memicu Stres pada Hewan
Bukan hanya menimbulkan dampak buruk pada kesehatan manusia, kembang api juga punya dampak buruk pada hewan.
Suara kembang api yang keras dapat membuat hewan stres dan takut. Mereka bisa lari dan melukai diri sendiri maupun lingkungannya.
Contoh hewan peliharaan yang bisa stres karena kembang api adalah anjing, kucing, dan juga burung.
Bahkan, tidak jarang dijumpai burung-burung yang mati dalam jumlah banyak setelah pesta pertunjukan kembang api tahun baru.
6. Kebakaran
Karena kembang api mudah meledak, tidak menutup kemungkinan bahwa kembang api bisa memicu kebakaran.
Terutama jika kembang api dinyalakan atau diarahkan pada jalan kecil di perumahan padat penduduk.
Bila terjadi kebakaran, akan menimbulkan masalah lebih besar pada saluran pernapasan dan luka bakar serius.
Tak hanya berdampak pada masalah kesehatan, kebakaran juga menimbulkan kerugian material yang besar.
Kembang api memang identik dengan perayaan Tahun Baru. Namun, sebagai penikmat kembang api, hendaknya kita lebih bijaksana, ya.
Banyak pilihan selain kembang api untuk menyemarakkan Tahun Baru, seperti menggunakan lampu-lampu hias hingga pertunjukan laser.
Jadi, itulah tadi beberapa dampak buruk karena kembang api.
Semoga saja informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Artikel ini telah terbit di https://bobo.grid.id/read/083636332/terlihat-cantik-ternyata-kembang-api-simpan-6-dampak-buruk-ini-apa-saja?page=all