Dalam dua tahun terakhir, banyak perusahaan memberikan wagely sebagai benefit karyawan.
Melalui aplikasi earned wage access ini, karyawan dapat melihat berapa banyak gaji yang sudah mereka peroleh hingga hari itu dan bisa menarik sebagian yang diperlukan sebelum hari gajian.
Cara ini membantu karyawan menghindari kebiasaan meminjam dari pinjol ilegal yang tidak bertanggung jawab.
3. Mulailah menabung untuk keadaan darurat
Akhir-akhir ini banyak berita memilukan mengenai PHK massal.
Menyiapkan dana darurat penting untuk dilakukan sekalipun kita merasa posisi pekerjaan kita tidak beresiko.
Tentu saja tidak ada yang mau memikirkan skenario terburuk, tetapi mempersiapkan hal yang tak terduga dapat menciptakan ketenangan pikiran.
Besarnya dana darurat bervariasi untuk setiap ibu pekerja.
Idealnya, dana darurat harus mampu menutupi pengeluaran minimal tiga hingga enam bulan.
4. Tingkatkan literasi keuangan
Laporan terbaru OJK menunjukkan, untuk pertama kalinya, indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi yakni sebesar 50,33% dibandingkan laki-laki 49,05%.
Memperluas pengetahuan keuangan adalah salah satu resolusi terbaik yang bisa kita lakukan.
5. Waspadai inflasi gaya hidup
Berapa pun gaji yang didapatkan tidak akan berarti apabila kita terus menghabiskannya untuk meningkatkan gaya hidup.
Tentu, tidak ada salahnya memanjakan diri setelah mendapat kenaikan gaji atau bonus.
Namun, jika tidak terkendali, kita dapat terjerumus dalam fenomena “inflasi gaya hidup”.
Ingatlah untuk selalu fokus pada tujuan finansial.
Hidup di bawah kemampuan bukan berarti mengorbankan kualitas hidup.
Ini adalah salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan diri menuju kebebasan finansial di masa depan.
Siapa pun yang membuat resolusi finansial tahu betapa sulit mewujudkannya.
Namun, hanya karena kebanyakan orang gagal bukan berarti kita tidak bisa.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053622132/awali-tahun-yang-baru-ini-5-resolusi-keuangan-2023-untuk-ibu-pekerja?page=all