SonoraBangka.id - Tentunya kita pernah mempelajari bahwa ada 3 kebutuhan pokok, yaitu sandang, pangan, dan papan.
Namun, adanya perkembangan zaman membuat pendidikan dan kesehatan termasuk kebutuhan pokok.
Orangtua sudah pasti akan berusaha sebaik mungkin untuk pendidikan anaknya.
Yang menjadi permasalahan adalah biaya pendidikan di Indonesia tiap tahunnya mengalami inflasi.
Apakah Sahabat NOVA pernah melakukan penghitungan biaya pendidikan anak atau sudah memiliki perencanaan biaya pendidikan anak?
Menurut perencana keuangan Finansialku, Rista Zwestika Reni, CFP, salah satu cara dalam biaya pendidikan anak adalah melakukan penghitungan dana pendidikan.
Kemudian, sebaiknya hindari beberapa kesalahan berikut.
Kesalahan Pertama, Tidak Memiliki Perencanaan
Kesalahan fatal dalam perencanaan dana pendidikan anak adalah tidak merencanakan sama sekali.
Sebagai orangtua yang tidak memiliki persiapan dan perencanaan untuk pendidikan anak, maka kita sudah melakukan kesalahan fatal.
Kesalahan Kedua, Keterlambatan Perencanaan
Kesalahan ke-2 yang paling sering ditemui adalah terlambat dalam melakukan perencanaan keuangan.
Hal tersebut terjadi bukan karena orangtua tidak sadar pentingnya dana pendidikan anak tetapi karena seringnya menunda mempersiapkan dana pendidikan anak.
Kesalahan Ketiga, Mengabaikan Adanya Inflasi
Banyak orangtua yang salah melakukan kesalahan dalam perencanaan dana pendidikan karena mengabaikan adanya faktor inflasi alias kenaikan dana pendidikan anak.
Biaya pendidikan di Indonesia mengalami inflasi sebesar 15-20% pertahun.
Kesalahan Keempat, Keliru dalam Menentukan Waktu
Beberapa orangtua keliru memperkirakan antara waktu dan dana yang diperlukan.
Saat menentukan periode waktu, kita perlu menyesuaikannya dengan umur anak saat ini.
Jika anak masih berusia 0 tahun maka kira-kira ada 5 tahapan waktu yang perlu diperhatikan.
Jika meleset terlalu jauh dalam memperkirakan jumlah dan waktu, maka akan menimbulkan kerepotan.
Misalnya, kita melakukan investasi saham untuk biaya playgroup namun ternyata hasil investasinya belum sesuai dengan yang diharapkan.
Kesalahan Kelima, Terlalu Sedikit Menabung dan Berinvestasi
Kesalahan berikutnya adalah kita terlalu sedikit dalam menabung dan berinvestasi.
Contohnya, seharusnya kita berinvestasi 3 juta dalam sebulan.
Namun, kita hanya berinvestasi sekitar 1 juta per bulan.
Sebaiknya, kita menggunakan asumsi yang realistis atau cenderung konservatif.
Hal yang perlu di ingat, semua perhitungan perencanaan keuangan selalu berdasarkan asumsi-asumsi.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/052675492/5-kesalahan-yang-sering-muncul-saat-merencanakan-pendidikan-anak?page=all