SonoraBangka.id - Saat ini banyak orang yang menganggap bahwa rokok elektrik alias vape dapat membantu terlepas dari kecanduan rokok.
Tapi, benarkah vape dapat menjadi cara berhenti rokok?
Dokter Spesialis Paru, Erlina Burhan mengatakan, anggapan tersebut tidaklah benar.
"Data-data yang dikumpulkan mendapatkan bahwa sesungguhnya rokok elektorinik ini tidak dapat membantu orang terlepas dari kecanduan rokok," ujar Erlina, Sabtu (14/01).
Menurut Erlina, bukannya berhenti, pengguna malah menyukai keduanya, yakni vape sekaligus rokok konvensional.
"Tadinya mau transisi berhenti merokok jadi pake rokok elektrik, eh malah rokok yang biasa enggak bisa lepas, jadi pakai dua-duanya," ucapnya.
Hal ini juga diperkuat oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat.
Kata Erlina, CDC menyatakan bahwa pihaknya belum menyetujui bahwa rokok elektronik dapat digunakan sebagai alat bantu berhenti merokok.
Tak sampai di situ, kekeliruan anggapan ini juga didukung oleh studi yang termuat dalam New England Journal.
Dalam studi itu, Erlina mengatakan, penggunaan rokok elektrik tidak membuat orang mudah terlepas dari rokok konvensional.
Kalaupun mau menggunakan vape sebagai alternatif, itu tidak akan efektif jika tidak disertai kebiasaan baik sehari-hari.
"Dikatakan enggak efektif kalo hanya pake rokok elektrik. Harus disertai nicotine replacement therapy."
"Bahkan akan lebih cepat berhenti merokok dengan support behavior yaitu perilaku sehari-hari yang memungkinkan dia menjadi berhenti merokok," jelasnya.
Lantas bagaimana cara berhenti merokok? Sahabat NOVA bisa klik link ini untuk mengetahuinya.
Jadi, begitulah penjelasan dokter tentang anggapan vape dapat membantu terlepas dari kecanduan rokok.
Semoga bermanfaat, ya.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053655572/vape-tidak-bisa-bikin-berhenti-merokok-ini-penjelasan-dokter?page=all