Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Gufron Mukti menyampaikan sambutan dalam acara Outlook 2023 Diskusi Publik 10 Tahun Program JKN di Jakarta, Senin (30/1/2023).
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Gufron Mukti menyampaikan sambutan dalam acara Outlook 2023 Diskusi Publik 10 Tahun Program JKN di Jakarta, Senin (30/1/2023). ( Layar tangkap kanal Youtube BPJS Kesehatan)

Dirut BPJS Kesehatan: Dulu Ada Istilah Orang Miskin Dilarang Sakit, Sekarang Jarang Terdengar

31 Januari 2023 08:59 WIB

SonoraBangka.ID - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Gufron Mukti mengatakan manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dirasakan banyak masyarakat Indonesia. 

Berkat itu kata dia, istilah orang miskin dilarang sakit yang dulu populer, kini sudah jarang terdengar.

"Kalau dulu, saya masih di Jogja itu ada buku (judulnya) Orang Miskin Dilarang Sakit. Waktu itu, banyak orang jual aset entah rumah, kerbau, sapi atau sawah itu sering. Sekarang, (istilah orang miskin dilarang sakit itu) jarang kedengaran," kata dia dalam acara Outlook 2023 Diskusi Publik 10 Tahun Program JKN, Senin (30/1/2023).

Selama hampir satu dekade kata dia, program JKN telah mampu membuka akses pelayanan melalui perlindungan kesehatan kepada masyarakat.

Ali menyebutkan jumlah peserta BPJS Kesehatan telah meningkat signifikan dan kini mencapai 250 juta peserta.

Ia juga mengatakan, peserta yang paling banyak memanfaatkan layanan medis menggunakan BPJS Kesehatan bukan orang kaya, tapi masyarakat peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Bahkan kata dia, peserta PBI juga paling banyak menggunakan layanan medis penyakit jantung.

"Siapa yang paling banyak sebetulnya pakai BPJS? Ternyata data BPJS terbaru awal-awal itu betul ada salah alamat, orang miskin menyumbang orang kaya. Tapi sekarang rupa-rupanya yang paling banyak memanfaatkan BPJS kelompok dari segmen kepesertaan adalah PBI," ujarnya.

Lantaran manfaat BPJS Kesehatan yang besar, Ali mengatakan banyak negara yang tertarik dengan sistem BPJS Kesehatan karena merupakan program gotong royong dalam sistem asuransi kesehatan masyarakat.

"Saya baru (datang) dari Bangkok, mendarat kemarin, itu banyak negara sangat tertarik dengan BPJS Kesehatan sebagai sebuah program gotong royong yang langsung bisa dirasakan masyarakat luas. Single payer yang satu skema terintegrasi dan kelihatannya sulit nyari di banyak negara," ucapnya.

"Thailand sebagai contoh tempat pertemuan itu, sampai sekarang masih tiga sama seperti di Indonesia dulu ada Jamsostek, Askes, kemudian ada Jamkesmas. Jadi tantangannya program yang satu dengan yang lainnya masih berbeda," sambung Ali.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dirut BPJS Kesehatan: Dulu Ada Istilah Orang Miskin Dilarang Sakit, Sekarang Jarang Terdengar", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2023/01/30/180623026/dirut-bpjs-kesehatan-dulu-ada-istilah-orang-miskin-dilarang-sakit-sekarang.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm