Menurutnya, kondisi lingkungan yang kotor bisa memengaruhi stunting hingga 70 persen.
"Stunting bisa terjadi di perkotaan terutama di kota yang kumuh, sarana lingkungan kurang bagus sangat besar pengaruhnya karena stunting itu 70 persen dipengaruhi karena faktor sensitif," ucap Hasto.
Kondisi sanitasi yang buruk serta tempat tinggal yang tidak memadai bisa berdampak pada tumbuh kembang anak.
Sanitasi yang buruk bisa menimbulkan penyakit infeksi pada balita.
Si Kecil bisa saja mengalami diare atau cacingan yang dapat mengganggu proses pencernaan dalam proses penyerapan nutrisi.
Tentu saja, jika dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, permasalahan stunting sudah tidak bisa dihindarkan.
Sedangkan faktor sensitif seperti rumah yang tidak layak huni, jamban yang tidak layak, sumber air bersih yang tidak berstandar," ungkap Hasto.
Menurut Hasto pada realitanya masih banyak warga yang menggunakan air sumur untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Tetapi letak sumur dan pembuangan yang saling berdekatan membuat kualitas air di dalamya tercemar.
Dikhawatirkan terdapat bakteri ecoli yang apabila masuk ke dalam perut menyebabkan masalah kesehatan pada satu anggota keluarga, termasuk anak-anak.