SonoraBangka.ID - Setelah tersedia lebih dulu di Amerika Serikat, Kanada, dan wilayah lainnya, layanan berbayar Twitter Blue akhirnya resmi meluncur ke lebih banyak negara, termasuk Indonesia, pekan ini.
Berdasarkan daftar harga di laman Help Center Twitter, harga berlangganan di Twitter Blue di Tanah Air dipatok di angka Rp 120.000 per bulan, atau Rp 1,25 juta per tahun, bagi yang mendaftar via Twitter versi web.
Harga berlangganan akan semakin mahal apabila pengguna membeli layanan Twitter Blue melalui aplikasi Twitter di Android dan iOS (mobile), yaitu dengan banderol Rp 165.000 per bulan.
Jika mengacu pada harga berlangganan di Amerika Serikat (AS), banderol ini tampaknya tak jauh berbeda dari harga 8 dolar AS (sekitar Rp 121.000) untuk versi web dan 11 dolar AS (sekitar Rp 166.000) untuk versi mobile.
Tidak dijelaskan mengapa harga Twitter Blue di platform mobile lebih mahal dibanding web.
Namun menurut kabar yang beredar, selisih harga ini diterapkan Twitter demi "mengakali" kebijakan pungutan biaya atau pajak yang ada di masing-masing toko aplikasi, baik itu di Play Store maupun App Store.
Nah, dengan merogoh kocek termurah Rp 120.000 per bulan tadi, pelanggan Twitter Blue di Indonesia akan bisa menikmati beragam fitur-fitur Twitter Blue yang tak dapat diperoleh di Twitter "reguler".
Beberapa di antaranya, seperti pemberian status akun asli berupa "centang biru" untuk pelanggan Twitter Blue, fitur untuk melihat daftar balasan (replies) dari akun terverifikasi, iklan yang diklaim 50 persen lebih sedikit, hingga unggahan video dengan durasi yang lebih lama.
Meski demikian, fitur-fitur baru ini disebut bakal dirilis ke pelanggan Twitter Blue "dalam waktu dekat". Khusus untuk akun centang biru, status ini akan langsung didapatkan pengguna apabila sudah terverifikasi oleh sistem Twitter.
Di samping fitur-fitur di atas, pelanggan Twitter Blue juga bisa menikmati beberapa fitur anyar Twitter lainnya yang belum meluncur ke publik.