Pada 5 Mei, terjadi 3 fenomena antariksa di ruang angkasa, yaitu gerhana bulan penumbra, bulan purnama, dan puncak hujan meteor Eta Aquarid.
Bulan purnama yaitu fase Bulan ketika Bulan terlihat penuh dan bercahaya penuh karena terletak tepat di sisi yang berlawanan dari Bumi dari Matahari.
Dengan bentuk yang bulat sempurna inilah, bulan bisa mengalami gerhana bulan penumbra yang bisa disaksikan dari Bumi.
Bulan purnama biasanya terjadi sekali dalam satu bulan kalender, atau tepatnya setiap 29,5 hari.
Namun, jarak tersebut tidak selalu sama karena gerakan orbit Bulan mengelilingi Bumi bukanlah orbit yang sempurna.
Sedangkan hujan meteor adalah fenomena ketika sisa-sisa debu dan partikel kecil yang berasal dari komet atau asteroid yang memasuki atmosfer bumi.
Ketika hujan meteor terjadi, kita akan melihat pemandangan berupa cahaya yang berjalan dan meninggalkan jejak, seperti bintang jatuh.
Hujan meteor Eta Aquarid sebenarnya sudah berlangsung sejak 15 April hingga 27 Mei, namun berada di fenomena puncaknya pada 5 Mei.
Fenomena ini sering menjadi daya tarik bagi pengamat langit dan fotografer untuk mengambil gambar dan merekam video dari kejadian tersebut.
2. 19 Mei
Pada tanggal 19 Mei, bulan akan memasuki fase bulan baru, mulai pukul 11.53 EDT atau 16.53 GMT.
Fase bulan baru adalah saat Bulan berada di posisi yang sama dengan Matahari dari perspektif Bumi, sehingga tampak tidak bercahaya atau gelap di langit malam.
Saat Bulan baru terjadi, permukaan Bulan yang menghadap ke Bumi tidak dapat dipantulkan cahaya Matahari karena posisi Matahari berada tepat di belakang Bulan.
Fase bulan baru biasanya terjadi sekali dalam setiap 29,5 hari atau satu siklus Bulan.
Selain itu, fase bulan baru juga memberikan pengaruh pada gelombang laut dan pasang surut, teman-teman.
Sebab, ketika Matahari, Bulan, dan Bumi berada di posisi yang sejajar, tarikan gravitasi antara Bumi dan Bulan akan meningkat.
Bulan sebenarnya bisa menarik Bumi, namun fenomena yang dihasilkan dari gaya tarik ini adalah naik turunnya air di pantai dan muara sungai.
Tarikan gravitasi Bulan pada Bumi juga membuat Bumi sedikit melengkung, sehingga membuat rotasi Bumi melambat sekitar 2 detik per abad.