SONORABANGKA.ID - Adalah Kolesterol tinggi umumnya tidak memiliki gejala atau tanda pasti yang terjadi pada tubuh penderita.
Tapi, kadar kolesterol berlebih yang telah membentuk plak dan menyempitkan pembuluh darah akan memicu beberapa gejala sesuai penyakit yang kemungkinan diidap.
Menurut Kementerian Kesehatan, kolesterol tinggi dapat menyebabkan plak, sehingga rongga pembuluh darah menyempit dan aliran darah menjadi terhambat.
Kondisi ini meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan termasuk penyakit jantung dan stroke, serta menimbulkan gejala penyakit mirip gangguan kesehatan tersebut.
Nyeri leher tanda kolesterol tinggi
Salah satu tanda yang sering dialami dan diklaim sebagai tanda kolesterol tinggi adalah nyeri di belakang leher.
Dikutip dari laman Medicover Hospitals, nyeri leher belakang dapat menjadi salah satu ciri-ciri kadar kolesterol tinggi.
Apalagi, saat nyeri tersebut bermula dari rasa nyeri di area dada sebelah kiri yang menjalar hingga ke leher.
Kondisi ini menunjukkan bahwa tubuh mengalami penyumbatan pembuluh darah akibat kolesterol terlalu tinggi sehingga berimbas pada jantung.
Adapun sebenarnya, gejala nyeri dada sebelah kiri hingga ke leher ini menjadi tanda serangan jantung.
Selain itu, tanda kolesterol tinggi turut meliputi rasa sakit di leher, rahang, perut bagian atas, atau punggung.
Dilansir dari Healthline, kondisi tersebut menandakan keberadaan plak pada arteri utama yang memasok darah ke jantung.
Imbasnya, arteri utama akan menyempit dan memicu gejala penyakit arteri koroner atau jantung koroner.
Selain rasa sakit di leher dan bagian tubuh lain, jantung koroner umumnya memiliki gejala berupa:
Bukan cuma rasa nyeri, bagian belakang leher atau tengkuk dan pundak penderita kolesterol tinggi juga dapat merasakan pegal.
Penyebab pegal pada tengkuk dan pundak ini tak lain kurangnya suplai oksigen akibat penumpukan kolesterol di pembuluh darah.
Tanda kolesterol lain, termasuk kesemutan
Imbas kadar kolesterol tinggi turut menyerang bagian tubuh lain, termasuk tangan dan kaki.
Masih dari Medicover Hospitals, nyeri pada kaki dan tangan bisa jadi merupakan gejala kolesterol.
Hal tersebut lantaran penumpukan plak kolesterol akan menyumbat pembuluh darah di area kaki dan tangan.
Bahkan, kondisi tak terduga seperti kesemutan pada kaki, tangan, atau bagian tubuh tertentu juga merupakan salah satu gejala aliran darah tidak lancar.
Kesemutan pertanda ada syaraf yang tidak mendapatkan darah secara optimal. Adapun penyebab tidak lancarnya aliran darah, salah satunya karena tumpukan plak.
Rutin cek kolesterol
Lantaran gejala cuma muncul saat plak telah terbentuk, seseorang harus rutin cek kolesterol untuk menghindari masalah kesehatan lebih lanjut.
Cek kolesterol sebaiknya dilakukan secara berkala dan sedini mungkin, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan, orang dewasa sebaiknya memeriksakan kadar kolesterol setiap 4-6 tahun.
Jangka waktu hingga 6 tahun sekali ini tetap dilakukan selama risiko orang tersebut tetap rendah.
Berbeda, anak-anak dan remaja harus memeriksakan kolesterol setidaknya dua kali, yakni:
Sementara itu, dikutip dari Mayo Clinic, pria berusia 45-65 tahun dan wanita berusia 55-65 tahun sebaiknya rutin cek kolesterol setiap 1-2 tahun.
Sedangkan orang berusia di atas 65 tahun, harus menjalani tes untuk mengetahui kadar kolesterol lebih sering, yakni setiap tahun.
Seseorang dengan kadar kolesterol total lebih dari batas normal atau 200 mg/dL, juga harus lebih sering menjalani cek kolesterol, misalnya setiap 3 bulan.
Tes kolesterol lebih sering pun perlu dilakukan oleh orang dengan penyakit arteri koroner atau berisiko tinggi terkena, seperti:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nyeri di Belakang Leher Bisa Jadi Tanda Kolesterol, Kapan Harus Cek?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/15/100000265/nyeri-di-belakang-leher-bisa-jadi-tanda-kolesterol-kapan-harus-cek-?page=all#page2.