Bahkan, kondisi tak terduga seperti kesemutan pada kaki, tangan, atau bagian tubuh tertentu juga merupakan salah satu gejala aliran darah tidak lancar.
Kesemutan pertanda ada syaraf yang tidak mendapatkan darah secara optimal. Adapun penyebab tidak lancarnya aliran darah, salah satunya karena tumpukan plak.
Rutin cek kolesterol
Lantaran gejala cuma muncul saat plak telah terbentuk, seseorang harus rutin cek kolesterol untuk menghindari masalah kesehatan lebih lanjut.
Cek kolesterol sebaiknya dilakukan secara berkala dan sedini mungkin, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan, orang dewasa sebaiknya memeriksakan kadar kolesterol setiap 4-6 tahun.
Jangka waktu hingga 6 tahun sekali ini tetap dilakukan selama risiko orang tersebut tetap rendah.
Berbeda, anak-anak dan remaja harus memeriksakan kolesterol setidaknya dua kali, yakni:
Sementara itu, dikutip dari Mayo Clinic, pria berusia 45-65 tahun dan wanita berusia 55-65 tahun sebaiknya rutin cek kolesterol setiap 1-2 tahun.
Sedangkan orang berusia di atas 65 tahun, harus menjalani tes untuk mengetahui kadar kolesterol lebih sering, yakni setiap tahun.
Seseorang dengan kadar kolesterol total lebih dari batas normal atau 200 mg/dL, juga harus lebih sering menjalani cek kolesterol, misalnya setiap 3 bulan.
Tes kolesterol lebih sering pun perlu dilakukan oleh orang dengan penyakit arteri koroner atau berisiko tinggi terkena, seperti:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nyeri di Belakang Leher Bisa Jadi Tanda Kolesterol, Kapan Harus Cek?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/15/100000265/nyeri-di-belakang-leher-bisa-jadi-tanda-kolesterol-kapan-harus-cek-?page=all#page2.