SONORABANGKA.ID - Adalah Bermula dari membantu konsumen yang kesulitan bayar cicilan bulanan mobil, Investasi kini berkembang menjadi peluang untuk orang berinvestasi dalam bentuk kendaraan yaitu mobil.
Vincentius Septian Renold, CEO dan pendiri PT Investaxi Asset Management (Investaxi) menjelaskan, ada sejumlah syarat dan ketentuan buat konsumen yang tertarik dengan program investasi kendaraan.
"Kalau untuk bantu bayar cicilan yang bisa kita bantu ialah mobil maksimal usianya lima tahun terakhir. Mobilnya apa saja tapi kami sudah tentukan rate-nya. Jadi kami tentukan tipe mobilnya dan berapa (uang) yang bakal konsumen dapat per bulan," kata Vincent kepada Kompas.com, Jumat (21/7/2023).
"Misalnya Avanza tahun 2020, berarti dapat sekitar Rp 4,7 juta per bulan. Entah kustomer cicilannya lebih dari itu atau kurang dari itu kita cover segitu," ujar Vincent.
"Kalau dia cicilannya di bawah itu dia akan dapat profit kalau lebih dari itu dia nombok tapi kondisinya mobil tidak ditarik leasing. Kondisinya mobil masih milik konsumen. Cuma keberadaan mobilnya di pool MCC," ujar Vincent.
Adapun untuk program investasi lebih rumit. Konsumen atau investor harus membeli mobil dengan cara kredit, kemudian mobil baru tersebut dijadikan armada travel oleh perusahaan travel rekanan Traveloka atau travel lain.
"Konsep kedua itu untuk orang investasi mobil, yang dikeluarkan pertama itu DP mobil minimal 20 persen dengan tenor lima tahun. Kenapa lima tahun kalau di bawah lima tahun pasti nombok (tidak BEP)," kata Vincent.
"Rate atau nominal yang akan didapat oleh investor juga sudah kami tentukan dari Investaxi," katanya.
Vincent mengatakan, DP 20 persen atau DP paling ringan itu supaya jumlah cicilan dengan uang yang didapat dari mobil disewakan seimbang. Kalau ingin profit lebih besar maka DP juga mesti lebih besar.
"Kalau DP 20 persen, nimimal itu ngepas sama cicilan, tapi kalau DP mau lebih besar misalkan 25 persen bakal dapat profit," kata dia.
Contoh, kata Vincent, untuk mobil Avanza investor akan mendapat uang Rp 5 juta per bulan.
"Sedangkan yang dikeluarkan oleh investor ialah pajak, yang dibayar sama Investaxi ialah perawatannya. Jadi investor keluarkan pajak tahunan," katanya.
"Misalnya Avanza untuk progresif (mobil kedua, contoh mobil yang dirental mobil kedua) Rp 3,7 juta kasarnya Rp 4 juta, dikali lima tahun Rp 20 juta. Kalau DP minimal 20 persen dia keluarkan Rp 30 jutaan, jadi biaya yang dikeluarkan ialah RP 50 jutaan selama lima tahun," kata dia.
"Setelah lima tahun harga jual Avanza, kalau saat ini misal Rp 250 juta kemudian penyusutan lima tahun 50 persen jadi Rp 125 juta. Jadi kustomer ada profit Rp 70 juta," kata Vincent.
"Sejelek-jeleknya mobil bisa dijual Rp 100 juta jadi masih profit Rp 50 juta selama lima tahun atau Rp 10 juta per tahun, itu masih lebih besar dari deposito," kata dia.
"Jadi kita investasi dalam bentuk mobil. Ya setelah itu mobil dipakai sendiri tidak masalah. Jadi yang dikeluarkan oleh ksutomer ialah Rp 50 juta bukan Rp 120 juta untuk dapatkan mobil sekelas Avanza," kata Vincent.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hitung Keuntungan Investasi Mobil Baru buat Rental ", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/23/114847115/hitung-keuntungan-investasi-mobil-baru-buat-rental?page=all#page2.